Saya tidak ingin mengomentari sisi kebijakannya. Mungkin saja ada daerah lain yang iri, kenapa hanya Bali, apakah ada anak emas dan anak tiri di mata pemerintah pusat?
Mungkin juga ada kritik, apakah ini bukan pemborosan anggaran negara, mengingat Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ikut program WFB, akan dibiayai oleh negara.
Biarlah itu urusannya para pengamat kebijakan pemerintah. Saya hanya ingin mengatakan, jika Anda kebagian ikut WFB, berbahagialah menikmati momen yang sangat langka tersebut. Rasakan sensasi "sambil menyelam minum kopi".
Namun, mengingat karena saat ini masih pandemi, tentu protokol kesehatan mutlak harus dipatuhi.
dok. indonesiaexpat.id, dimuat kintamani.id
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!