Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemenangan di Masa Pandemi, Sabar dan Syukur Jadi Kunci

13 Mei 2021   11:45 Diperbarui: 13 Mei 2021   15:39 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalahnya, siapakah pemenang sejati itu? Justru bisa jadi ciri-cirinya adalah mereka yang merasa belum menang, sehingga tak berlebihan dalam melakukan perayaan. 

Makanya kelompok ini sangat sedih ditinggalkan oleh bulan puasa. Penggemblengan untuk mengekang hawa nafasu selama satu bulan, belum cukup.

Mereka masih ingin memperbanyak ibadah dan memperbanyak berbuat baik kepada sesama manusia. Mereka juga selalu melakukan introspeksi dan mengoreksi kesalahan yang pernah diperbuatnya.

Maka tak ada keluhan bagi mereka bila tak boleh mudik. Mereka bersabar dan bersyukur. Justru anggaran untuk mudik bisa dialihkan untuk lebih banyak berinfak dan bersedekah.

Di sisi lain, ada pula yang kelompok yang merugi, tapi ironisnya sudah merasa menang dan pantas merayakan kemenangan tersebut dengan kembali mengumbar nafsu. 

Mereka menikmati aneka makanan istimewa, menggunakan pakaian baru yang menawan, dan berhaha-hihi layaknya orang berpesta. Mungkin mereka memang sudah tak sabar menunggu perayaan ini dan bergembira ketika berakhirnya bulan puasa.

Kelompok yang merugi dan sadar bahwa mereka mereka rugi, agaknya lebih baik daripada kelompok yang merugi tapi sudah merasa menang.

Yang sadar bahwa ia merugi, masih punya harapan untuk meningkatkan ibadahnya di masa datang. Tapi, mereka yang tak sadar kalau merugi, akan lalai dan terlena. Mereka berbelanja, mereka pamer, mereka tampil wah di dunia nyata dan dunia maya.

Lalu, silakan masing-masing kita merenung sejenak, di mana posisi kita?

dok. yusufs.id
dok. yusufs.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun