Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hati-hati Saat Melakukan Panggilan Video di Tempat Umum

21 Maret 2021   12:27 Diperbarui: 21 Maret 2021   12:47 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. infokomputer.grid.id

Ketika lagi antre di depan kasir sebuah pasar swalayan, tiba-tiba seorang ibu di depan saya mengeluarkan hapenya. Ia tanpa basa basi langsung melakukan panggilan video ke rekannya yang sepertinya lagi berada di luar kota.

Jangankan panggilan video, menelpon saja ketika berada dalam antrean, sudah membuat orang lain terganggu. Bahkan, dengan suara yang berbisik pun, tetap terdengar, minimal di telinga dua hingga tiga orang di belakang, di depan, dan di samping si penelpon.

Bayangkan bila melakukan panggilan video, menurut saya lebih mengganggu daripada menelpon. Seperti ibu di depan saya itu, tanpa sadar ia berbicara panjang lebar mengomentari cerita temannya yang tengah berlibur di Malang. 

Menurut saya, jika topik pembicaraan mengenai mengisi masa liburan, bukan kategori mendesak yang harus dilakukan saat itu juga di depan banyak orang.

Saya tahu isi pembicaraan mereka karena mau tak mau saya mendengar  pembicaraannya. Tidak saja apa yang diomongkan si ibu, yang diomongkan lawan bicaranya pun saya dengar. Juga wajah si lawan bicara tanpa sengaja terlihat oleh saya.

Bukannya tidak boleh melakukan panggilan video di pasar swalayan. Tapi, gunakan untuk membicarakan hal yang sangat mendesak dan sesebentar mungkin. Contohnya, saat berada di rak belanja, mungkin perlu mengkonfirmasi barang yang akan dibeli kepada seseorang, agar tidak salah beli. 

Panggilan video lebih efektif dibanding menelpon biasa, karena kamera bisa diarahkan ke barang yang akan dibeli. Namun, pembicaraan harus langsung ke topik, tanpa banyak basa-basi, sehingga waktu yang dibutuhkan cukup 2-3 menit saja.

Sebetulnya, untuk hal yang tidak mendesak, saling bertukar pesan secara tertulis, akan lebih pas di tempat ramai, karena tak ada yang merasa terganggu.  Masalahnya, tidak semua orang terlatih mengetik di hape. 

Makanya, dari sisi kepraktisan, menelpon atau melakukan panggilan video, memang lebih efektif. Namun, kalau di tempat umum, tentu harus berhati-hati. dan hanya dilakukan setelah memperhatikan situasi dan kondisi terlebih dahulu. 

Ketika jarak dengan orang lain sangat dekat, misalnya lagi antre di pasar swalayan atau di tempat lainnya, dan lagi di atas kendaraan umum pada jam berangkat atau pulang kerja, tentu sebaiknya tidak menelpon atau melakukan panggilan video.

Tapi, bila jarak dengan orang lain relatif jauh, katakanlah lebih dari 3 meter, boleh-boleh saja. Bahkan, misalnya lagi di taman kota atau di ruang tunggu bandara, silakan melakukan panggilan video, setelah terlebih dahulu mencari tempat mojok yang jauh dari kerumunan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun