Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Stock Opname Kesehatan Finansial, Melacak Jejak Uang Anda

1 Januari 2021   19:07 Diperbarui: 2 Januari 2021   02:06 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak hanya di perusahaan, stock opname juga baiknya dilakukan untuk mengecek dan memastikan harta pribadi| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Tanah yang kedua, dokumennya ada, walaupun baru berupa kwitansi pembelian. Hanya lokasinya cukup jauh di luar kota dan sangat jarang dilihat oleh almarhum suminya. Bahkan, si istri belum pernah sama sekali melihat. Begitu baru-baru ini si istri melacak, ia jadi bingung, sepertinya sudah dikuasai orang lain.

Maka, dalam pengertian SO atas harta pribadi, paling tidak setahun sekali perlu melihat secara fisik keberadaan tanah yang dimiliki, untuk memastikan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sedangkan bukti kepemilikannya, idealnya berupa sertifikat hak milik (SHM) yang disimpan secara rapi.

Demikian pula bukti pemilikan yang lain seperti bilyet deposito, bukti kepemilikan kendaraan, akta polis asuransi, kwitansi pembelian emas, dan bukti kepemilikan saham dan obligasi, harus dicek keberadaannya sebagai bagian dari SO. 

Buku tabungan di bank, sejak era gampang bertransaksi melalui ATM dan kemudian melalui telepon pintar, sering terabaikan. Tapi, sebaiknya minimal setahun sekali, buku tersebut dicetak, tentu dengan datang ke kantor bank tempat kita menabung. Ini juga semacam bagian dari SO untuk kesehatan finansial. 

Bahkan, bila bukti-bukti tersebut disimpan di safe deposit box di sebuah bank, jangan buru-buru merasa pasti aman, tetap perlu dicek. 

Jadi, SO tidak semata-mata dilakukan oleh perusahaan, orang pribadi pun sebaiknya melakukan SO. Tentu SO pribadi, tidak harus setiap akhir tahun seperti di perusahaan. Tapi, ada baiknya kalau bisa akhir tahun, agar ketahuan berapa besar perubahan harta dari tahun ke tahun. 

Jelas, untuk itu kita perlu punya catatan yang berisi daftar harta, berikut perubahannya bila ada pembelian baru, penjualan, diberikan kepada sanak famili, atau dibuang karena rusak. Bisa juga berkurang karena hilang.

Mereka yang tidak punya catatan, sering mengeluh, misalnya merasa mendapat gaji bulanan yang besar, tapi jejaknya tidak terlihat. Padahal juga merasa tidak royal dalam membeli makanan, pakaian, atau jalan-jalan. 

Nah, kalau saja punya catatan harta kekayaan yang selalu di-update dan diuji dengan melakukan SO, keluhan tersebut tidak perlu ada.

Dengan catatan tersebut pula, kesehatan finansial seseorang bisa dinilai, apakah tergolong sangat sehat, sehat, cukup sehat, kurang sehat, atau tidak sehat. 

Indikatornya gampang, dengan melihat seberapa besar perkembangan kekayaan seseorang (setelah dikurangi dengan utang) dari tahun ke tahun selama jangka panjang. Semakin besar, tentu saja semakin sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun