Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Force PIN Kartu ATM demi Menghindari Pembobolan Rekening

21 September 2020   08:28 Diperbarui: 21 September 2020   11:15 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nasabah sedang menggunakan mesin ATM| Sumber: Thinkstock via Kompas.com

Lazim pula pelaku kejahatan mengganjal lubang kartu, sehingga nasabah yang akan memasukkan kartu untuk bertransaksi, kartunya akan tertelan. Nasabah yang panik kadang-kadang tanpa sadar mau saja menyebutkan PIN-nya kepada orang lain yang pura-pura berbaik hati mau membantu.

Selain itu, penjahat juga memasang pengumuman nomor call center palsu pada bagian tertentu di mesin ATM. Nasabah yang kartunya tertelan diarahkan oleh orang lain untuk menghubungi call center tersebut yang merupakan komplotan penjahat. Nasabah akan diminta menyebutkan nomor PIN, sehingga nantinya si penjahat membuat kartu tiruan untuk membobol rekening si nasabah.

Kartu debit atau kartu kredit tidak hanya digunakan melalui mesin ATM, tapi juga melalui mesin sebesar telapak tangan yang disebut dengan electronic data captured (EDC) yang tersedia di meja kasir supermarket, restoran, dan sebagainya. EDC pun tidak sepenuhnya aman karena rawan menjadi sasaran kejahatan siber dengan memasang fake card reader.

Kalau kartu Anda saat masuk ke slot di mesin EDC termakan hampir semua bagian kartu, perlu dicurigai, jangan-jangan terkena skimming. Normalnya, kartu hanya termakan setengah bagian kartu saja.

Nah, dengan memaksa nasabah tertentu untuk mengganti PIN, meskipun awalnya mungkin membuat panik si nasabah, justru merupakan solusi agar nasabah terlindungi dari praktik kejahatan. 

Memang jadi sedikit merepotkan, karena nasabah harus datang ke bank untuk mengurusnya, apalagi di masa pandemi seperti sekarang, sebaiknya nasabah bisa bertransaksi dengan aman dari rumah saja. 

Bank juga banyak mengganti mesin ATM dengan jenis baru yang dipasangi alat seperti "cocor bebek", maksudnya agar si penjahat tidak bisa memasang alat penyalin data nasabah. Selain itu, pada keyboard mesin ATM yang baru, ada semacam atapnya, sehingga menyulitkan direkam kamera tersembunyi, dan juga sulit diintip dari belakang.

Solusi lain, bank juga mengimbau nasabah yang kartunya masih memakai pita magnetik, untuk diganti kartu yang memakai chip, yang relatif lebih aman. Hanya saja banyak nasabah yang malas mengganti kartu. Bahkan ada yang lupa, tetap bertransaksi padahal kartunya sudah kadaluarsa, sehingga terpaksa melapor ke bank untuk mengganti kartu.

Intinya, nasabah harus lebih peduli dengan transaksi yang menggunakan kartu yang dilakukannya. Pembobolan rekening bisa saja terjadi karena ketidakpedulian nasabah. 

Berhati-hati setiap menggunakan mesin ATM atau EDC, mutlak diperlukan dan jangan pernah memberikan PIN kepada siapapun juga, termasuk kepada petugas bank. 

dok. liputan6.com
dok. liputan6.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun