Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Suasana Idul Adha, yang Kebablasan dan yang Penuh Kewaspadaan

1 Agustus 2020   00:01 Diperbarui: 1 Agustus 2020   13:53 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS.COM/GARY LOTULUNG

Saya menilai hal tersebut sebagai kebablasan. Memang, dari data harian yang saya pantau, Sumatera Barat dan Riau, relatif terkendali dalam mencegah meluasnya pandemi Covid-19. Tapi sebagai daerah terbuka, ancaman pandemi belum betul-betul berakhir.

Justru saya mengkhawatirkan para perantau yang kata kakak saya banyak yang pulang kampung. Wajar saja kalau para perantau pulang kampung mengingat sekarang syarat untuk terbang semakin gampang, cukup ikut rapid test dengan biaya yang relatif murah. Bahkan, bagi yang pulang melalui jalur darat, tidak ada kewajiban tes seperti itu.

Para perantau tersebut, dugaan saya banyak yang datang dari daerah berkategori merah, seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Palembang. Inilah yang menjadi sumber kerawanan baru. Pertama, karena rapid test konon akurasinya tidak begitu tinggi. Kedua, telah banyak terbukti terjadinya penularan Covid-19 dari orang tanpa gejala (OTG).

Jangan sampai daerah yang sudah berhasil mengendalikan pandemi, akibat kecerobohan masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, termasuk para perantau yang bertindak ceroboh, akhirnya pandemi di negara kita yang mulai terlokalisir di beberapa provinsi saja, akan menyebar lagi ke semua penjuru.

Kebetulan saya juga memantau dari siaran berita televisi tentang penyelenggaraan salat ied di sejumlah tempat di beberapa kota. Foto di atas, yang menggambarkan salat ied si halaman Masjid Agung Al Azhar, Jakarta Selatan, relatif tertib dalam menjaga jarak antar jemaah.

Namun tidak demikian dengan di banyak tempat salat ied yang lain yang sama-sama berada di Jakarta. Jarak antar jemaah yang rapat dan sebagian jemaah tanpa memakai masker, sungguh mendatangkan kekhawatiran.

Jangan sampai hari raya kurban memakan banyak korban berupa semakin meningkatnya jumlah warga yang terpapar virus corona. Ini akan terlihat pada statistik tentang hal tersebut pada beberapa hari mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun