Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Belanja dengan Kartu Kredit? Jangan Gampang Terbujuk Pembayaran Secara Cicilan

13 Agustus 2020   10:10 Diperbarui: 16 Agustus 2020   07:57 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perlu kehati-hatian jika ingin memutuskan membayar tangihan kartu kredit dengan cicilan| Sumber Shutterstock, melalui Kompas.com

Setiap saya selesai berbelanja dengan menggesek kartu kredit, melalui email, saya akan menerima dua surat elektronik. Pertama, memberitahukan bahwa saya telah berbelanja di tempat tertentu dengan memakai kartu kredit nomor sekian-sekian, sebesar sekian rupiah. 

Hal ini segera saya abaikan setelah melihat datanya akurat sesuai dengan jumlah yang saya belanjakan, karena hanya semacam notifikasi. 

Notifikasi tersebut akan sangat berguna bila misalnya saya tidak berbelanja, tapi kok ada yang menggunakan. Untung saja saya belum pernah mengalaminya dan semoga tidak akan pernah. 

Teman saya yang pernah mengalami, terpaksa menghabiskan waktu beradu argumen dengan pihak bank penerbit kartu, agar tagihan belanja yang tidak diakuinya itu bisa dihapuskan. 

Jika bukti yang diajukan kurang kuat, pihak bank menganggap nasabah lah yang lalai, sehingga belanja yang tidak diakui nasabah itu tetap harus dibayarnya. Tidak membayar hingga jatuh tempo, malah berakibat memperbesar jumlah tagihan, karena ditambahkan dengan bunga dan denda.

Kedua, beberapa jam setelah itu, sering ada surat elektronik lagi yang saya terima, masih berkaitan dengan belanja yang saya lakukan tadi. Kali ini bank seolah-olah menjadi dewa penolong dengan menawarkan program pembayaran secara cicilan selama 12 bulan. Hebatnya, tanpa bunga lagi, atau dalam istilah promosinya ditulis dengan bunga nol persen.

Cara perhitungannya langsung dengan mengacu pada belanja yang baru saja saya lakukan. Misalnya saya berbelanja dengan total Rp 1.243.520, maka saya bisa mencicil tanpa bunga setiap bulan sebesar Rp 124.360 selama 10 bulan. Sebetulnya, tanpa berpikir panjang, hal itu jelas menguntungkan.

Tapi memang sudah menjadi kebiasaan saya sejak mempunyai kartu kredit, selalu melunasi semua tagihan satu atau dua hari sebelum tanggal jatuh tempo. Saya sendiri relatif tidak sering berbelanja dengan kartu kredit, sehingga saya tidak pernah berbelanja hingga mendekati limit kartu.

Maka bila selama bulan Juli 2020 saya hanya menggunakan kartu kredit sebanyak tiga kali, maka pada pertengahan Agustus 2020, sesuai dengan tanggal jatuh tempo penagihan, semuanya saya lunasi. Hal itu karena mempertimbangkan besarnya bunga yang harus saya bayar, bila saya masih menyisakan utang.

Namun, bila saya sama sekali tidak menggunakan kartu kredit, saya juga merasa rugi. Soalnya saya dikenakan biaya administrasi yang didebet bank setahun sekali. Maka menurut saya perlu diimbangi dengan beberapa kali berbelanja yang baru dibayar sekaligus pada bulan berikutnya agar tidak ditambah biaya bunga.

Jadi, menurut saya, bagi mereka yang tidak menjadikan berbelanja sebagai hobi dan sadar seberapa besar kemampuannya berbelanja tanpa membuat dompetnya jebol, menggunakan kartu kredit sebetulnya menguntungkan. Apalagi bila setiap bulan selalu melunasi utang yang timbul pada bulan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun