Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pentingnya Menelusuri Kembali Obrolan Kita di Dunia Maya

18 April 2020   18:38 Diperbarui: 18 April 2020   22:35 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi chatting via WhatsApp (Sumber: www.Shutterstock.com)

Kemudian saya mengirim pesan lagi ke teman tersebut yang memberikan apresiasi atas upayanya menelusuri obrolan tadi malam, sehingga kesalahpahaman bisa diakhiri. Namun saya juga kaget, ketika ia juga merasa bersalah karena memberikan tulisan yang panjang-panjang sehingga saya tidak sepenuhnya membaca.

Ilustrasi isi chatting (Sumber: nusagates.com)
Ilustrasi isi chatting (Sumber: nusagates.com)
Poin saya adalah, ketika menjalani program stay at home, obrolan kita di dunia maya cenderung meningkat. Obrolan spontan sangat mungkin menimbulkan salah penafsiran. Bisa pula "Jaka Sembung naik ojek" alias nggak nyambung antara jawaban dan pertanyaan.

Bila hanya soal ecek-ecek, komentar atas foto saja sudah menimbulkan gesekan, apalagi obrolan soal agama, sosial atau politik. Harus diingat, obrolan yang sehat adalah yang setara. 

Maksudnya semua pihak yang saling bersahut-sahutan, baik di sebuah grup media sosial, maupun antar dua individu, harus saling menghargai, dalam arti tidak boleh salah satu pihak memonopoli kebenaran.

Maka gaya obrolan yang meledak-ledak, malah pakai emosi segala, harus dihindarkan. Jangan langsung main sambar saja dalam mengirim pesan atau mengomentari sesuatu. 

Bila terlihat tanda-tanda terjadi miskomunikasi, ada baiknya rehat sejenak, dan masing-masing pihak berupaya untuk menelusuri kembali obrolan yang sudah berkembang jauh.

Jangan segan untuk minta maaf bila kita bersalah. Biasanya, kalau kita duluan yang minta maaf, lawan bicara juga akan ikut merasa bersalah dan ikut-ikutan minta maaf. Akhirnya malah saling minta maaf, kayak lebaran saja. Kebersamaan yang indah melalui dunia maya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun