Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan Mau Jadi Karyawan yang Medioker, tapi Jangan Pula ABS

1 Mei 2020   00:07 Diperbarui: 2 Mei 2020   04:21 1801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja | Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Alangkah kurang bagusnya bila seseorang dicap sebagai "penjilat" ke atasan karena saking seringnya memberikan laporan bagus ke atasan atau selalu memuji-muji atasan, namun menginjak ke bawah. Maksudnya ke anak buah suka marah-marah tanpa bisa memberikan solusi atas kesalahan anak buah.

Memang perlu hati-hati dalam memuji atasan, apalagi bila terbiasa bertindak ABS (asal bapak senang). Pola komunikasi yang baik adalah memulai laporan atau pembicaraan dengan memberikan dukungan atas kebijakan atasan. 

Tapi setelah itu, mereka yang kreatif akan mampu melengkapi kebijakan itu dengan usul baru yang bersifat menyempurnakan atau melengkapi.

Sedangkan atas laporan yang bagus-bagus saja, ini keliru, salah-salah malah bisa jadi bom waktu. Setiap melaporkan hasil kerja memang sebaiknya dimulai dengan hal baik, yakni tentang apa yang telah berhasil dicapai dari yang telah diinstruksikan atasan.

Namun setelah itu jangan lupa melaporkan masalah atau kendala yang dihadapi secara jujur. Kemudian ditutup dengan menyampaikan rencana tindak lanjut untuk mengatasi masalah atau kendala di atas. 

Jangan lupa pula kata-kata pamungkas "mohon arahan bapak", karena ini sangat khas Indonesia, terutama di lingkungan BUMN.

Padahal sebetulnya atasan telah dimanjakan oleh bawahannya yang kreatif. Jadi, yang dimaksud dengan mohon arahan tersebut, hanya sekadar menunggu restu terhadap rencana yang dilaporkan itu tadi. Bila bos sudah senang dan percaya, promosi jabatan tinggal soal waktu.

Tapi soal keinginan untuk dipromosikan ini, tidak perlu diperlihatkan secara terang-terangan. Budaya kita tidak suka dengan orang yang ambisius. Namun dengan memberikan yang terbaik untuk perusahaan, total dalam bekerja, ini sudah menjadi modal yang baik.

Kalaupun teman sendiri yang justru lebih dulu dipromosikan, jangan perlihatkan rasa iri, berikan ucapan selamat dengan tulus, dan dukung sepenuhnya agar si teman sukses. 

Teman yang lebih awal dipromosikan, biasanya tidak akan melupakan teman-teman baiknya yang sudah mendukung dan bekerjasama dengan baik sebelumnya. Walaupun sedikit terlambat, tetap syukuri bila akhirnya juga dipromosikan. Toh semua akan indah pada waktunya.

Terakhir, kenapa harus berbaik-baik pula dengan para junior? Bukankah mereka tidak punya power membantu kareir atasannya? Eit, jangan lupa, sebagus apapun sebuah ide, yang akan menjadi pelaksana di lapangan adalah para anak buah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun