Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi Putra Terbaik Bangsa, Nasdem Tidak Cari Muka

5 Desember 2019   00:07 Diperbarui: 5 Desember 2019   00:12 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saan Mustofa (poskoberita.com)

Rupanya pernyataan Presiden Jokowi yang tertuju pada mereka yang mengusulkan agar masa jabatan presiden diperpanjang menjadi 3 periode, langsung mendapat respon dari Partai Nasdem.

Seperti diketahui, Jokowi dengan geram menuding motif para pengusul adalah untuk menampar muka Jokowi, cari muka ke Jokowi, atau menjerumuskan Jokowi.

Karena merasa jadi salah satu pihak yang mewacanakan perpanjangan masa jabatan presiden tersebut, Nasdem mersa perlu memberikan klarifikasi.

Nasdem menilai sosok Jokowi sangat baik, bahkan bisa disebut putra terbaik bangsa. Lebih kurang begitulah kata Saan Mustofa, Sekretaris Fraksi Nasdem di DPR-RI, seperti yang ditayangkan Kompas TV dalam siaran berita sore Rabu (4/12/2019). 

Saan Mustofa membantah kalau Nasdem bermaksud cari muka. "Buat apa juga Nasdem cari muka. Kalau mau begitu kan dari dulu saat pencalonan periode pertama," ujar Saan lebih lanjut.

Sedangkan dari kompas.com (3/12/2019), juga terdapat pernyataan Saan yang mengakui bahwa Nasdem memang yang termasuk mendorong amandemen UUD 1945, termasuk soal menambah masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Tapi perlu dicatat, Nasdem masih berada pada tahap mewacanakan atau menggagas kemungkinan perpanjangan masa jabatan maksimal presiden tersebut. 

Namun Nasdem belum mengambil sikap resmi. Nasdem perlu melihat dulu apakah wacana itu sudah sesuai dengan aspirasi publik yang berkembang atau tidak.

Dengan adanya respon Nasdem di atas, jelas sudah bahwa meskipun Presiden Jokowi tidak menyebut siapa atau partai mana yang ditudingnya, Nasdem merasa menjadi sasaran.

Hubungan Nasdem dengan pemerintah akhir-akhir ini memang penuh drama. Meskipun menempatkan beberapa kadernya sebagai menteri pada Kabinet Indonesia Maju, Nasdem oleh banyak pengamat diduga bermain politik dua kaki.

Hal itu karena Nasdem juga menjalin hubungan mesra dengan partai yang dengan tegas menyatakan berdiri di pihak oposisi, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Apakah Saan Mustofa memang ditugaskan memberikan klarifikasi oleh Partai Nasdem atau hanya inisiatif pribadi, tidak didapat informasi yang jelas.

Saan sendiri relatif belum begitu lama di Nasdem, namun langsung dapat posisi, mengingat sebelum itu sudah punya jam terbang yang lumayan lama di Partai Demokrat dan pernah menjabat Wakil Sekjen.

Bersama Partai Demokrat, Saan mengukir prestasi karena terpilih menjadi anggota DPR-RI mewakili Provinsi Jawa Barat untuk dua periode berturut-turut sejak 2009.

Namun pada periode keduanya, tepatnya di tahun 2015, Saan mengundurkan diri dari DPR untuk bertarung pada pilkada Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Saan maju di pilkada tersebut bukan diusung oleh Demokrat, melainkan oleh Golkar, Nasdem dan Gerindra. Sayangnya Saan kalah dalam pilkada itu. 

Baru setelah itu Saan bergabung dengan Nasdem yang langsung ditunjuk menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Jawa Barat. 

Klarifikasi Saan Mustofa terkait motif Nasdem mewacanakan perubahan ketentuan masa jabatan presiden yang bukan untuk mencari muka itu, bisa ditafsirkan bahwa drama seputar Nasdem belum berakhir.

Tadinya begitu Presiden Jokowi hadir dan memberikan kata sambutan pada Kongres Partai Nasdem beberapa waktu lalu, diperkirakan telah mengakhiri drama itu.

Apalagi Jokowi sehabis menyampaikan pidato sambutan, langsung memeluk erat Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, lebih erat ketimbang Surya Paloh memeluk Ketua Umum PKS, Sohibul Iman, yang menghebohkan itu.

Seperti apa nasib Partai Nasdem dalam koalisi pemerintahan saat ini, masih menjadi tanda tanya. Banyak pengamat yang memprediksi tahun depan akan terjadi kocok ulang di Kabinet Indonesia Maju.

Apakah tiga orang menteri dari Nasdem yakni Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian, Johnny G Plate sebagai Menkominfo dan Siti Nurbaya Bakar sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, akan terkena reshuffle?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun