Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

De Tjolomadoe, Transformasi Menawan dari Aset Terbengkalai Jadi Museum Kekinian

15 Oktober 2019   07:37 Diperbarui: 15 Oktober 2019   07:55 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Museum kekinian? Bukankah semua museum berkaitan dengan koleksi barang-barang kuno? Lalu faktor kekiniannya di mana?

Ya, barangnya boleh kuno, tapi cara menyajikannya harus mengikuti perkembangan zaman. Bisa pakai teknologi audio visual yang canggih, bisa pakai tata cahaya yang menawan, dan sebagainya.

Dok pribadi
Dok pribadi
Dan yang lebih hebat, museum bisa terintegrasi dengan function hall untuk acara konser musik, resepsi pernikahan, atau ruang publik.

Ada pula kafe, pusat jajanan cenderamata, dan banyak spot yang bagus untuk berfoto yang layak dipampangkan di media sosial. Itulah ciri museum masa kini yang lebih dilihat sebagai objek wisata.

Loket pembelian tiket (dok pribadi)
Loket pembelian tiket (dok pribadi)
Saya pernah menulis di sini bahwa kebanyakan museum di negara kita belum dikelola secara baik dan cenderung membosankan. Yang berkunjung hanya anak sekolah yang diwajibkan gurunya.

Tapi melalui tulisan di atas saya memberi contoh Musium Angkut di Batu, Malang, Jawa Timur, sebagai contoh museum yang berhasil menjadi objek wisata yang laris. Meskipun dikenakan tarif yang relatif mahal, pengunjungnya tetap melimpah.

Dok pribadi
Dok pribadi
Museum Angkut adalah milik swasta yang relatif lebih gampang berimprovisasi, sepanjang ada dukungan modal.  Nah, ternyata ada juga museum punya BUMN, dalam hal ini PT Perkebunan Nusantara yang mampu mengikuti jejak Museum Angkut.

De Tjolomadoe, itulah nama museum yang saya maksud. Saya beruntung berkesempatan mengunjungi museum tersebut yang terletak di pinggir kota Solo, namun secara administrasi pemerintahan masuk Kabupaten Karanganyar, pada hari Sabtu (12/10/2019) kemarin.

Cenderamata (dok pribadi)
Cenderamata (dok pribadi)

Kebetulan hari itu bertepatan dengan Hari Museum Nasional, sehingga museum yang bertarif Rp 25.000 per orang ini, didiskon sebesar 20 persen. Jadi, saya cukup membayar Rp 20.000 saja.

Karena saya datang bersama 10 orang teman lainnya, tentu penghematannya lumayan terasa. Kami semua adalah rekan kerja di divisi akuntansi dari kantor pusat sebuah BUMN di Jakarta. Sebagian sudah memasuki masa pensiun, sebagian lagi mendekati masa pensiun.

Hebatnya, Museum De Tjolomadoe adalah hasil transformasi yang cerdas,  dari sebuah pabrik gula yang berdiri tahun 1861 dan terakhir jadi milik PT Perkebunan Nusantara, namun menjadi aset terbengkalai karena tidak lagi beroperasi sejak tahun 1998 gara-gara dihantam badai krisis moneter, alih fungsi lahan dan minimnya suplai tebu.

Dok pribadi
Dok pribadi

Aset terbengkalai tersebut berupa lahan yang luas, beberapa gedung peninggalan Belanda yang juga luas, mesin-mesin dan berbagai tabung besar buat penguapan, dan alat-alat pabrik gula lainnya.

Biasanya aset terbengkalai milik negara akan berakhir dengan cara dilelang, sehingga jatuh ke tangan pemodal swasta. Kemungkinan besar investor baru akan meruntuhkan gedung bersejarah itu, untuk dibangun gedung baru berupa hotel, mal, apartemen dan bisnis properti lainnya.

Dok pribadi
Dok pribadi
Untunglah yang dipilih oleh Kementerian BUMN adalah menjadikannya sebagai museum yang digarap secara serius. Maka pada tahun 2016 lalu De Tjolomadoe pun menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Solo, Jawa Tengah.

Nama museum itu sendiri diambil dari nama pabrik gula saat didirikan dulu oleh  Mangkunegara IV yakni Pabrik Gula Colomadu, yang dalam ejaan lama ditulis Tjolomadoe. Nama ini berarti "gunung madu" sebagai simbol harapan agar mendapat panen yang berlimpah.

Dok pribadi
Dok pribadi
Kalau melihat mesin giling tebu yang besar dalam suatu rangkaian yang panjang, banyaknya tabung besar serta tungku pengapiannya, terbayang bahwa dulunya pabrik ini demikian besar. 

Museum ini merupakan hasil renovasi tanpa mengubah arsitektur awalnya yang dirancang arsitek Belanda, R. Kampf. Ciri khas gedung peninggalan Belanda dengan langit-langit yang tinggi membuat pemandangan dalam gedung terlihat lepas.

Arsitektur Pabrik Gula Colomadu (dok pribadi)
Arsitektur Pabrik Gula Colomadu (dok pribadi)
Ketika saya di sana sekitar jam 4 sore, pengunjung lumayan banyak. Sebagian besar merupakan kelompok remaja yang tidak begitu tertarik mengamati peralatan pabrik kuno, tapi sibuk menjadikannya sebagai latar belakang berfoto saja. Sebagai langkah awal agar generasi milenial mencintai museum, bagaimanapun juga ini harus diapresiasi.

Ada kafe yang besar di bagian belakang gedung. Ketika saya melongok, ternyata lagi ada live music. Sayangnya kafe relatif sepi, dugaan saya karena harga makanannya mahal.

Ada suatu ruangan yang dipenuhi foto-foto pahlawan nasional dan kutipan kata-kata yang memotivasi dari sang pahlawan tersebut. Ini sebetulnya sangat bernilai kalau saja para pengunjung mau membaca dan merenungkannya.

Dok pribadi
Dok pribadi
Selain itu saya juga melihat kesibukan di salah satu dari dua hall yang ada. Tampaknya ada persiapan karena akan dipakai buat acara resepsi pernikahan pada malam harinya.

Dari foto-foto yang dipajang di salah satu dinding, rupanya museum ini telah beberapa kali menjadi tempat konser musik, antara lain dari artis asing David Foster, dan grup band papan atas dalam negeri, Noah.

Dok pribadi
Dok pribadi
Di sebuah sudut, terdapat beberapa gerai yang menjual cenderamata, kebanyakan berupa pakaian dan barang kerajinan. Gerai ini juga relatif sepi. 

Mungkin di hari-hari tertentu, di halaman museum perlu diselenggarakan bazar makanan dan barang murah. Agar pengunjung yang berkantong tipis juga bisa berbelanja.

Museum De Tjolomadoe dilengkapi dengan fasilitas toilet dan musala yang terlihat sangat memadai, sekelas hotel berbintang atau mal kelas atas.

Jadi kalau anda lagi berada di Solo, sangat dianjurkan untuk mengunjungi De Tjolomadoe. Bahkan kalau datang pada malam hari, permainan cahayanya lebih menarik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun