Soalnya, di Papua karena keterbatasan jalan raya, pergerakan dari suatu kota ke kota lain, meskipun levelnya hanya kota kecamatan, rata-rata menggunakan pesawat kecil. Jelaslah pertanyaan apakah ada bandara di Papua, rasanya sangat nyelekit.Â
Meskipun selain dari bandara di kota-kota yang sudah saya kunjungi di atas, kabarnya bandara lainnya di Papua kondisinya masih asal bisa didarati saja, toh jumlah bandara di Papua mungkin tidak kalah dari yang ada di Jawa.
Kalau saja tak terbentur dengan biaya transportasi yang mahal, ada baiknya pelajar dan mahasiswa dari Indonesia bagian barat melakukan semacam study tour ke Papua.Â
Boleh juga sekalian jalan-jalan ke objek wisata yang paling top di Indonesia bagian timur, Kepulauan Raja Ampat. Pengalaman saya, untuk ke Raja Ampat, dari Sorong bisa naik ferry ke Waisai yang merupakan ibu kota Kabupaten Raja Ampat, baru kemudian naik speed boat selama beberapa jam ke objek wisata utamanya.
Atau perbanyak event nasional yang diadakan di Papua, sehingga "memaksa" peserta dari seluruh provinsi ramai-ramai berkunjung ke tanah yang indah itu. Paling tidak pada tahun 2020 mendatang, Pekan Olahraga Nasional akan berlangsung di Jayapura. Mari manfaatkan event besar itu untuk mengenal lebih baik kondisi di Papua.
Kalaupun sangat susah mencari kesempatan untuk datang langsung ke Papua, apa salahnya berselancar di dunia maya mencari informasi tentang kemajuan yang sudah diperoleh saudara-saudara kita itu. Tak kenal maka tak sayang, kata pepatah.Â