Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

IPO Bali United, Harga Sahamnya Langsung Melonjak Luar Biasa

21 Juni 2019   07:51 Diperbarui: 22 Juni 2019   09:07 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jajaran direksi BEI dan Bali United saat pencatatan perdana saham Bali United di Gedung BEI, Jakarta, Senin (17/6/2019)| Sumber: Antara News

Apa yang pernah saya tulis di sini akhirnya terwujud juga, Bali United resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Senin 17 Juni 2019, setelah sukses melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana ke publik.

Sebetulnya ada banyak perusahaan yang sudah atau akan IPO di tahun ini, tapi tampaknya yang paling mencuri perhatian media massa adalah IPO yang dilakukan PT Bali Bintang Sejahtera, nama lengkap perusahaan pemilik Bali United. 

Barangkali karena bidang bisnisnya sebagai pengelola klub sepak bola profesional, menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi belum ada klub di Asia Tenggara yang melakukannya sebelum Bali United.

Dengan demikian nama lengkap perusahaan tersebut menjadi PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. Embel-embel Tbk menunjukkan statusnya sebagai perusahaan terbuka alias telah go public, dan masyarakat umum sudah bisa memiliki saham BOLA (kode saham di BEI untuk Bali Bintang Sejahtera, karena kodenya harus berupa empat huruf).

Beruntunglah mereka yang bisa mendapatkan sahamnya saat IPO yang dijual sebesar Rp 175 per lembar saham, karena segera setelah itu, pada penutupan hari pertama tanggal 17 Juni 2019 tersebut harganya melejit menjadi Rp 296 per lembar, atau naik 69%.

Kemudian pada hari kedua, harga saham BOLA masih tetap naik, dan saat kenaikan mencapai 25% dibanding harga penutupan sebelumnya, yakni pada harga Rp 370 per lembar, terkena ketentuan autoreject atau penghentian perdagangan sementara. Ketentuan ini antara lain untuk melindungi investor kecil agar tidak terkena dampak saham "gorengan".

Sebelum ada aturan autoreject, dulu bisa saja harga saham naik gila-gilaan yang berdampak memicu banyak investor kecil ikut-ikutan membeli sehingga makin naik lagi harganya. 

Padahal setelah harga amat tinggi para investor besar melakukan aksi jual untuk menangguk untung besar, lalu harga akan anjok sangat tajam dan investor kecil yang membeli di harga mahal akan gigit jari.

Hari ketiga Rabu (19/6/2019), BOLA kembali diperdagangkan dan lagi-lagi harganya makin melesat. Seperti dilansir dari cnbcindonesia.com (19/6/2019) pada jam 10.50 WIB di hari ketiga tersebut telah mencapai Rp 440 per lembar.

Baru setelah itu harga BOLA mulai turun. Pada penutupan perdagangan Kamis (20/9/2019) BOLA dihargai Rp 376 per lembar. Harga tersebut termasuk wajar karena kalau terus menerus naik, malah berpotensi jadi overvalued.

Bagaimanapun IPO Bali United tersebut boleh dikatakan sukses. Bila harga di hari-hari pertama turun menjadi di bawah harga IPO akan disebut sebagai contoh yang tidak sukses seperti dialami Garuda Indonesia, Februari 2011.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun