Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Atletik Pilihan

Lalu Muhammad Zohri, Manusia Tercepat di Asia Tenggara

23 April 2019   13:03 Diperbarui: 23 April 2019   13:37 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lalu Muhammad Zohri (dok. kompas.com)

Sprinter muda asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhammad Zohri, semakin mengukuhkan dirinya menjadi manusia tercepat di tanah air, bahkan juga untuk level Asia Tenggara, setelah ia mampu memecahkan rekor nomor paling bergengsi pada cabang olahraga atletik, lari 100 meter putra.

Zohri mencatat waktu 10,15 detik pada babak semi final Kejuaraan Atelik Asia 2019 yang berlangsung di Doha, Qatar, Senin (22/4/2019). Catatan waktu tersebut sekaligus menjadi rekor baru nasional yang sebelumnya menjadi milik pelari Suryo Agung Wibowo yang dicetak pada tahun 2009 dengan waktu 10,17 detik. Suryo mencetak rekor saat berlomba di SEA Games Laos dan sekaligus juga menjadi rekor Asia Tenggara.

Namun Zohri mempertajam lagi rekornya pada babak final yang berlangsung beberapa jam setelah babak semi final, dengan mencatat waktu 10,13 detik. Zohri menyabet medali perak, di bawah pelari Jepang Kiryu Yoshihide yang meraih medali emas dengan waktu 10,10 detik, dan unggul atas pelari Tiongkok Zhiqiang Wu yang merebut medali perunggu dengan waktu 10,18 detik.

Remaja yang belum genap berusia 19 tahun ini melejit namanya setelah meraih medali emas pada Kejuaraan Atletik Dunia tingkat Junior yang berlangsung di Finlandia, 11 Juli 2018 dengan catatan waktu 10,18 detik, mengalahkan dua orang pelari asal Amerika Serikat yang menduduki peringkat kedua dan ketiga.

Waktu itu Zohri dan official Indonesia tampaknya tidak menduga bakal mendapat medali emas, sehingga kebingungan mencari bendera merah putih buat dipakai pada selebrasi kemenangan.

Namun kehidupan Zohri yang berasal dari keluarga nelayan yang sederhana, setelah itu berubah total. Sambutan dan berbagai hadiah yang diterimanya, termasuk dari Presiden Joko Widodo, sempat dikhawatirkan akan membuat Zohri terlena.

Memang, akhirnya waktu tampil di Asian Games, Agustus 2018, pada nomor 100 meter perorangan, Zohri hanya mampu menempati peringkat 7 dengan waktu 10,20 detik, masih di bawah waktu yang ditorehkannya di Finlandia. Untungnya Zohri yang juga turun di nomor estafet 4X100 meter, bersama tiga pelari Indonesia lainnya berhasil menyumbangkan medali perak.

Setelah beberapa bulan senyap dari publikasi yang membuat Zohri bisa berkonsentrasi mengasah kemampuannya, alhamdulillah Zohri kembali ke jalur kemenangan, sehingga mampu menjadi manusia tercepat di Asia Tenggara.

Mengingat usianya yang masih muda, Zohri diharapkan masih mampu mempertajam rekornya lagi serta semakin mengharumkan nama Indonesia pada berbagai event atletik berskala Asia dan dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun