Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menpora Ganteng Malaysia "Dikeroyok" Massa

17 Februari 2019   17:45 Diperbarui: 17 Februari 2019   17:51 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat Asian Games Agustus 2018 lalu, banyak warga Jakarta, terutama cewek-cewek, yang kesengsem sama Menteri Belia dan Sukan (sama dengan Menteri Pemuda dan Olahraga) dari negeri jiran Malaysia yang sedang wira-wiri dari gelanggang ke gelanggang menyaksikan atletnya bertanding.

Usianya masih sangat muda, baru 25 tahun. Sepantaran cucu dari Perdana Menteri Malaysia saat ini, Mahathir Mohammad yang sudah berumur 92 tahun. Dan ini yang bikin kaum hawa tidak tahan, wajahnya yang tergolong ganteng.

Namun ternyata banyak juga warga Malaysia yang tidak menyukainya, tentu dari lawan politiknya yakni para pemuda yang menjadi anggota Barisan Nasional yang kekuasaannya sejak Malaysia merdeka telah dipatahkan oleh koalisi Pakatan Rakyat. Akibatnya Najib Razak pun tumbang dari politisi gaek Mahathir Mohammad.

Maka baru-baru ini, tepatnya pada hari Sabtu 16 Februari 2019, sang Menpora bernama Syed Saddiq Abdul Rahman itu diserbu saat melangkah menuju mobilnya. Yang menyerbu bukan cewek-cewek yang histeris minta tanda tangan atau mengajak berfoto bareng, tapi para pemuda yang mencaci maki secara kasar.

Rupanya budaya kekerasan dalam dunia politik Malaysia lumayan juga, mungkin mirip dengan aksi ormas pemuda tertentu yang di negara kita terkadang  juga bikin onar. Artinya, Indonesia punya teman senasib.

Di hari libur Sabtu itu Menpora menyetir sendiri mobilnya dan tanpa kawalan dari petugas keamanan seperti saat sedang bertugas. Nah, tiba-tiba ada massa yang berteriak "Babi", "Bangsat", "Bodoh" ke arah Syed Saddiq, seperti yang ditulisnya di akun media sosialnya.

Tribunnews.com (16/2/2019) yang mengutip sepenuhnya curhat Syad Saddiq tersebut, mengungkapkan bahwa awalnya Menpora ganteng itu mencoba bersabar dan menghormati hak warga menyampaikan pendapatnya meski dengan mencaci maki.

Tapi bila keberingasan massa sudah sampai serangan fisik, that's too much atau kebangetan. Untung ada polisi terdekat yang membantu, kalau tidak ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi terhadap dirinya, tulis Saddiq.

Saddiq merasa sedih dengan budaya gangsterisme itu, dan menegaskan kembali bahwa niatnya masuk ke politik bukan untuk bermusuhan tapi untuk berkhidmat.

Atas kekerasan yang diterimanya, Saddiq akan membut laporan resmi ke kantor polisi di tempat kejadian, namun ia tetap mendoakan semoga para penyerangnya itu dibukakan pikiran dan hatinya oleh Allah swt.

Melihat profil Syed Saddiq, dulu saat Najib Razak masih berkuasa, ia menjadi penggerak yang menggalang massa untuk menolak kepemimpinan Najib Razak. Ia membuat kelompok Challenger yang menginginkan generasi muda tampil memimpin Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun