Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jangan Minum Tablet "Anti Shopping" saat Terima THR

26 Mei 2018   18:41 Diperbarui: 26 Mei 2018   18:40 2134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SumberL knowyourmeme.com

Di dunia maya beredar luas meme bergambarkan kemasan dalam kotak dari obat yang dinamakan anti shopping tablets, dengan dosis sekali sehari buat pria dan 5 kali per hari buat wanita.

Dari perbedaan dosis sudah terlihat sangat diskriminatif, kaum hawa seolah-olah punya nafsu belanja yang tinggi sekali, sehingga perlu 5 tablet untuk mengendalikannya. Tapi tulisan ini tidak menyorot soal pola berbelanja dilihat dari jenis kelamin. Yang mau diangkat adalah tulisan di meme tersebut yang berbunyi: "Sebaiknya diminum sehari sebelum dapat THR"'

Memang saat ini berita tentang tunjangan hari raya (THR) menjadi berita gembira buat semua pegawai negeri, angggota TNI, Polri, serta para pensiunan, karena Presiden telah mengumumkan THR untuk merayakan lebaran tahun ini bagi mereka.

Di samping itu, pegawai perusahaan swasta, termasuk pegawai badan usaha milik negara, tentu juga mendapat THR seperti tahun-tahun sebelumnya, karena sudah ada ketentuan dari Kementerian Ketenagakerjaan yang mewajibkannya. Artinya, tanpa ada pengumuman Presiden pun pegawai swasta sudah lebih jelas nasibnya. Bahwa dalam praktiknya ada perusahaan yang bandel, itu soal lain.

Masalahnya, bagaimana nasib kelompok masyarakat lain yang tidak menerima THR, seperti petani, nelayan, pedagang kecil, pegawai berstatus honorer, dan sebagainya? Tegakah kita membiarkannya tidak merayakan lebaran?

Maka terhadap mereka yang tidak menerima THR tersebut di atas, diharapkan ada aliran pendapatan ekstra ke kantongnya. Bisa berupa zakat atau sedekah secara langsung. Bisa juga dengan membeli produk atau jasa yang mereka tawarkan.

Jadi anjuran untuk tidak berbelanja ketika mendapat THR terasa kurang pas. Justru akan membuat sakit hati orang-orang yang tidak menerima THR. Sebaiknya dengan adanya pendapatan ekstra berupa THR, berbelanjalah secara ekstra pula, sepanjang barang atau jasa yang dibeli bermanfaat, sehingga memunculkan multiplier effect yang membuat uang tersebut berputar dari satu orang ke orang lain, dan begitu seterusnya.

Berbelanjalah ke warung tetangga, ke pasar tradisional, atau membeli kue kering dari saudara yang punya usaha di bidang itu. Jahitlah baju di kios penjahit terdekat. Belilah beberapa kaleng cat, dan panggil tetangga yang bise ngecat dan sedang tidak ada job. Berilah THR buat asisten rumah tangga yang mau mudik.

Berbelanja itu perlu, asal tidak boros, tidak jatuh ke gaya hidup konsumerisme. Boleh saja disisakan sebagian sebagai tabungan, untuk berjaga-jaga menghadapi kesulitan di masa datang. Tapi tindakan menumpuk harta akan terkesan sebagai orang yang egois, dan tidak sehat secara sosial.

Saya yakin yang namanya obat anti shopping itu tidak ada. Kalau pun ada, kita tidak perlu meminumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun