Mohon tunggu...
IR WANDI
IR WANDI Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yang menang akan dicari yang kalah punya kawan sejati

Yang menang akan dicari yang kalah punya kawan sejati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pesan Moral Rusma Yul Anwar Menolak Mobil Dinas Baru

7 Maret 2021   19:10 Diperbarui: 7 Maret 2021   19:19 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penolakan pembelian mobil dinas baru oleh Rusma Yul Anwar bukanlah hal yang mengejutkan, begitu juga halnya untuk perabotan rumah dinas. Memang itulah beliau, semua natural tanpa ada polesan-polesan pencitraan. Alasannya terasa ringan dan menusuk akal, masih banyak kebutuhan masyarakat yang perlu dicukupi. Secara hitung-hitungan memang biaya pembelian mobil tersebut tidak akan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat yang sangat banyak, tapi setidaknya seorang mantan guru itu menyampaikan isyarat penting, bahwa ia tidak ingin mewah ditengah masyarakat yang hidup di keadaan susah. Bisa juga dilihat di pakaian yang dikenakan saat pidato pertama di depan semua bawahan, ya pakaian lamanya yang sudah terlihat sedikit lusuh.

Pelajaran berharga tentang menghormati arti nilai begitu halus dikirimkan oleh mantan pendidik di jenjang formal ini. Hakikat  mobil adalah kendaraan yang saat kita berjalan tidak dibasahi oleh hujan, yang digunakan untuk segala kepentingan dinas. Mungkin hakikat ini bisa diperdebatkan, dari segi bahasa dan istilah. Namun moral bukan untuk diperdebatkan, tapi untuk mengukur kadar tinggi dan rendahnya hati seseorang. Mudah-mudahan pesan ini bisa menjalar ke hati-hati penyangga kekuasaan Rusma Yul Anwar dalam bekerja. Budaya malu terhadap kemewahan diri, sementara masih banyak saudara-saudara yang mencukupi kebutuhan hidup begitu payah.

Mudah-mudahan langkah sang pemimpin ini bisa menjadi acuan dalam pembelian fasilitas lainnya, atau semacam maintenance alat-alat. Dalam kondisi seperti sekarang kalau memang pembelian tidak betul-betul urgent sebaiknya ditunda dulu. Atau ada oknum yang mungkin memanfaatkan jabatan untuk keluarga, ya semacam menyelipkan tagihan pribadi ketagihan instansi. Mudah-mudahan kebijakan yang dilakukan Rusma Yul Anwar tidak sekedar memberi contoh secara pribadi, namun mengawasi secara ketat penggunaan budget di wilayah kekuasaan beliau. Pembentukan moral dan pengendalian kemauan diri akan bisa mengisi bagian-bagian lain yang masih serba kekurangan. Betapa banyak hancurnya kekuasaan dilatar belakangi oleh berfoya-foya sang penguasa. Mudah-mudahan kasih sayang dari penguasa pada rakyat termasuk salah satu dari sekian banyak pintu rahmat Allah menuju penjuru negeri.

Bila budget dipergunakan setepat dan sehemat mungkin untuk repair dan maintenance atau nota dinas lainnya tentu semua target akan mudah dicapai, bahkan mungkin bisa berlebih. Sangat dibutuhkan pengawasan yang sangat ketat atau tim audit yang profesional, sebab sudah lumrah bapasan kato biaso labiah, manumpang pitih biaso kurang . Sebenarnya terkadang bukan niat dari hati tapi ada kesempatan yang memberi.  Sangat tampak titik terang di bawah kepemimpinan Rusma Yul Anwar dan Rudi Hariyansyah, segala lini akan dibuatkan semacam link untuk pengawasan. Remot kontrol link tersebut adalah moral pemimpin, sangat bisa dipastikan semua gerak-gerik pemimpin akan menjadi tauladan dan semangat pelecut untuk bawahan. Wallahu 'alam bishawwab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun