Jika bagimu rindu adalah diamku mengeja nama yang terpahat digaris langit
Biarlah guratnya berkelip kelip tanpa jeda di lorong waktuku, Â
Jika menurutmu rindu adalah detak detak jiwa memburu  yang mendatangimu
Biarlah ku antar  bentang bentang langit memelukmu Â
Diam diam
Menghalau badai.
Mengukir senyummu meski getir, Â
Mendamaikan lelah gelisahmu tersaput tak berbekas
Diam diam
Menjaga matamu
Tak lagi  liar
Tak lagi berair
Terus begitu hingga dunia turut lelap selamanya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!