Mohon tunggu...
Irwan Ade Putra
Irwan Ade Putra Mohon Tunggu... Wiraswasta - seorang yang sedang belajar mengajar

Berbuatlah.... Biarkan waktu yang menjawab https://irwanadesaputra.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tahun Penantian

2 Januari 2018   12:50 Diperbarui: 2 Januari 2018   12:59 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.shutterstock.com

Penghujung tahun merupakan momentum yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai hal, memaknai pergantian tahun tentu tidak terlepas seperti apa dan bagaimana orientasi masing-masing kita. Ada yang menghabiskan waktu menyambut awal tahun dengan party kembang api, berkumpul dengan agenda pastinya yang happy, ada pula yang lebih memilih untuk introspeksi diri dengan mereview perjalanan hidupnya dalam rentang waktu setahun terkahir dan tak jarang pula ada menganggap bahwa pergantian tahun bukan hal yang istimewah, 31 Desember tak ubahnya seperti hari-hari sebelumnya dimana yang berbeda adalah perhitungan waktu terus bergerak silih berganti antara detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan hingga pergantian tahun.

Namun yang pasti adalah semua akan punya cita dan harapan yang sama yakni hari esok harus lebih baik dari hari kemarin.

Rotasi waktu demi waktu meniscayakan hadirnya perkembagn serta perubahan sendi-sendi kehidupan dalam segala aspek, tentu dengan kilau harapan yang menanti dimasa depan tetapi menuju kesana ada selalu hadir tantangan demi tantangan yang mesti dilewati sebelum menggapainya. Apakah harapan itu hadir dipenghujung tahun ini atau harus sabar menanti hinga tahun-tahun berikutnya. Paling tidak penulis memaknai hidup yang akan selalu berpacu dengan waktu, semakin cepat kita bisa beradaptasi dengan sang waktu dan perubahannya semakin cepat pula kita akan berjumpa dengan harapan itu.

2017 pun berlalu berganti dengan formasi angka 2018.

Begitu banyak cerita yang tersisa dibelakang dalam kurung waktu setahun, serpihan sejarah yang telah dilalui merupakan penggalan tak terpisahkan dari rangkaian panjang peristiwa yang bakal terjadi esok hari. Bagi kita yang hidup dunia yang sementara asyik memoles cantiknya demokrasi, dimana issu politik pemerintahan merupakan salah satu sendi kehidupan yang cukup banyak menyita perhatian, menguras pikiran, menyentuh perasaan hingga mempengaruhi tatanan sosial.

Jika menoleh kebelakang rangkaian sejarah ke-Indonesia-an tidak pernah terlepas dari gonjang ganjing politik pemerintahan. Bongkar pasang, gonta ganti sistem hingga metodologi diterapkan dengan dalil demi terwujud cita-cita bangsa yang termaktub dalam undang-undang dasar 45 yakni kesejahteraan rakyat Indonesia. Tak heran jika negeri kita tercinta dikenal sebagai salah satu negeri seribu pemilu. 

Dan diawal tahun 2018 adalah momen paling menegangkan dibeberapa daerah yang telah dilabeli sebagai daerah peserta Pilkada serentak 2018. Kenapa menegangkan? sebab dalam beberapa waktu di awal Januari adalah saat menentukan bagi mereka yang telah mempersiapkan diri ikut dalam arena pertarung politik merebut tampuk kepemimpinan didaerahnya, paling tidak menanti jawaban atas mimpi harapan dimasa depan. Lain lagi bagi mereka masyarakat yang berperan sebagai juri dalam menentukan siapakah yang nantinya akan diberi suara yang juga pada saatnya yang dipilih dijadikan tumpuan dalam meniti jalan menuju masa depan yang cerah. Tentu bagi sebagaian pemilih merekapun sosok pemimpin yang ideal yang mesti ikut berkompetisi dan menang, walaupun sebagian lagi tidak ambil pusing soal itu.

Tahun 2017 ibarat masa menyemai agar mendapatkan bibit yang nanti siap untuk ditanam, dan Awal 2018 adalah masa menanam apakah yang kita semua semai menghasilkan bibit yang siap ditanam, lalu menuju Juli 2018 adalah masa panen, masa terindah bagi mereka yang berhasil memanen tanamannya dan tentu yang gagal panen pasti mengalami kekecewaan sama seperti yang lebih dulu kecewa sebab tak sempat bisa ikut menanam. Yang telah menikmati hasil panen tentunya jika berpikir panjang untuk kembali menanam harus mempersiapkan rencana penyemaian, pembibitan dan penanaman  agar nantinya bisa kembali berhasil memanen, sebab tetangga kita baik yang pernah gagal panen maupun yang baru mau mencoba menanam tentu juga mempersiapkan dirinya. Begitulah mungkin siklus masa tanam lima tahunan ala demokrasi Indonesia.

Yang pasti bahwa momentun pergantian tahun kali adalah menjadi penanda bagi insan politik serta penikmat politik akan seperti apa strategi dan cara yang dimainkan agar bisa melewati tanggal 10 Januari dan kemudian melaju pada pertarung politik sesungguhnya yakni Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2018. Tahun yang dicap sebagai tahun politik merupakan tahun penantian, tahun yang dinantikan bagi mereka yang punya niatan berhelat, tahun penantian bagi masyakarat dalam menentukan nasib dan masa depan mereka. Akankah Juli 2018 betul nantinya melahirkan sosok pemimpin yang dibutuhkan atau hanya menciptakan pemimpin yang diinginkan. Bijak memilih pemimpin, niscaya melahirkan pemimpin yang bijak... salam demokrasi!

Tarian jemari awal tahun diatas awan antara celebes dan batavia bersama burung besi bercorak batik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun