Mohon tunggu...
IRWAN ALI
IRWAN ALI Mohon Tunggu... Konsultan - Peneliti di Lingkar Data Indonesia

"Seseorang boleh saja pandai setinggi langit, tapi selama tidak menulis maka ia akan dilupakan oleh sejarah" - @Pramoedya_Ananta_Toer

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tidak Malukah Jadi Benalu, Tuan Politisi?

22 Juni 2012   08:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:40 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, kembali mengingatkan bahwa saat ini banyak politisi yang tidak menjadi benteng negara dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat, justru mereka menjelma seperti benalu. Hal ini diungkap Mahfud, seusai nonton film Soegija, Kamis (21/6) (Kompas, 22/6).

Pernyataan Mahfud tersebut bukan tanpa alasan. Berbagai korupsi megaproyek banyak melibatkan politisi. Sebutlah misalnya kasus Century, Hambalang, Wisma Atlet, dll. Politisi yang seharusnya berjuang untuk mewujudkan harapan rakyat, justru melakukan pengeroposan dengan terlibat kasus korupsi.

Benalu...!!! Memang kata paling pas bagi mereka para pelaku korupsi. Barangkali memang mereka terinspirasi dari tumbuhan parasit yang bernama benalu.

Budaya Malu
Alih-alih merasa malu, pernyataan Mahfud di atas barangkali justru akan ditanggapi sinis oleh kelompok yang merasa dirugikan. Seperti sebelumnya, ketika ada tokoh yang menyebut tentang gaya hidup hedonis anggota DPR, direspon berapi-api oleh anggota DPR yang terhormat.

"Jaman sudah terbalik," itu kata nenek saya. Para pejabat itu tak lagi malu disebut sebagai pencuri. Bahkan mereka tak jarang muncul dihadapan publik seperti manusia setengah Dewa, seolah-olah tanpa dosa, dengan penampilan memukau. Hebatnya lagi, rakyat banyak tertipu dengan penampilan mereka.

Seperti halnya tumbuhan parasit yang bernama Benalu, bunganya begitu elok, memanjakan mata pengagum keindahan. Tapi jangan salah, dibalik pesona keindahannya, tumbuhan ini adalah malapetaka bagi pohon induknya yang berujung pada kematian.

Tidak malukah anda jadi BENALU Tuan Politisi? Bertobatlah sebelum terlambat...!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun