Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memimpin dengan Empati Melewati Masa Transisi WFO

10 November 2021   10:49 Diperbarui: 10 November 2021   11:12 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bersiap kembali ke kantor.|Sumber:pexels/@thirdman

Jika memungkinkan, libatkan karyawan dalam mengeksekusi kebijakan baru WFO ini. Mintalah setiap orang mengungkapkan kebutuhan dan preferensi mereka, dan dalam batas-batas yang diperbolehkan, tugaskan tim untuk mencari cara menyeimbangkannya. Misalnya, orang tua tunggal mungkin memiliki kebutuhan fleksibilitas yang berbeda dari mereka yang merawat orang tua yang lanjut usia. Orang akan cenderung lebih fleksibel, bahkan rela berkorban untuk memperjuangkan kepentingan mereka.

Dorong tim untuk menciptakan sistem kerja baru yang dipatuhi semua pihak. Orang-orang akan merasa jauh lebih berkomitmen pada solusi yang mereka bantu ciptakan, dan kreativitas yang mereka miliki mungkin terasa seperti memberi energi baru dalam masa transisi, kenyamanan seperti ini akan mengurangi kecemasan apa pun yang mungkin mereka alamisaat harus kembali WFO.

3. Tetap berikan ruang bagi mereka yang berduka

Bagi sebagian orang, terlepas dari tingkat fleksibilitas yang Anda tawarkan, transisi dari WFH ke WFO mungkin menjadi beban tersendiri bagi mereka. Beberapa orang kehilangan orang yang dicintai karena Covid-19 tetapi tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal.

Ada juga yang sedang fokus menghidupkan kembali hubungan mereka dengan keluarga besar dan menjaga kedekatan dengan anak-anak mereka agar tidak hilang saat kembali ke kantor.

Ada juga yang sedang sibuk mengembangkan rutinitas pribadi yang mereka nikmati, dan mungkin akan sedikit tergangu dengan kebijakan WFO.

Bagaimanapun kondisi mereka, tetap berikanlah ruang kepada orang-orang untuk berduka atas kehilangan apa pun. Kesedihan dapat mempengaruhi banyak hal, termasuk produkstivitas saat berkerja.

Beberapa karyawan mungkin ada yang hanya memendam dan sekuat tenaga tidak menunjukkan kesedihannya. Beberapa mungkin tiba-tiba menangis setelah seorang rekan menyebutkan keluarga mereka. Jika Anda menciptakan ruang bagi orang-orang untuk melepaskan apa yang telah terjadi selama 18 bulan terakhir ini, maka akan sangat membantu karyawan untuk menyesuaikan diri saat WFO

4. Jangan membebani karyawan di luar kapasitas mereka

Jujurlah pada diri sendiri tentang kondisi perusahaan apakah layak untuk kembali ke kantor atau tidak. Anda juga harus beradaptasi, dan mungkin memiliki perasaan campur aduk untuk mengambil keputusan.

Memang sangat sensitif jika membahas soal kesulitan pribadi, meskipun membicarakan hal tersebut dapat membangun koneksi yang lebih dalam. Berhati-hatilah untuk tidak berlebihan.

Sebagai seorang pimpinan, gunakan empati dengan ikut merasakan apa yang sedang mereka hadapi. Hargai setiap perbedaan kondisi mereka. Ada yang takut kehilangan momen-momen kedekatan dengan keluarga, ada yang harus meninggalkan bisnis kecil yang mereka bangun selama WFH. Ada banyak hal yang harus ditinggalkan untuk WFO

5. Berbagi cerita dan pengalaman selama pandemi

Meskipun tidak ada yang bisa mengelak dari kengerian pandemi, namun bagi banyak orang justru memetik manfaat dan kejadian di luar ekspektasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun