Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Magang: Membuka Peluang Bukan Ajang Eksploitasi

30 Oktober 2021   09:48 Diperbarui: 31 Oktober 2021   14:41 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pekerja magang sedang mempelajari workload dan timeline kerja.|Sumber:pexels/@magnetme

Bersedia untuk merekrut lebih fleksibel misalnya melihat pengalaman hidup, perjuangan yang pernah diatasi, mempertimbangkan hal-hal yang lebih personal. Jangan lewatkan kandidat yang brilian karena kriteria Anda terlalu sempit.

Jika kita menunggu kandidat untuk "cocok" kita tidak mempekerjakan sesuai dengan keragaman skills. Inti dari perekrutan untuk keragaman adalah bahwa meskipun mereka dianggap tidak "cocok" di posisi tertentu, tetapi mereka dapat mengajari peserta magang sesuatu yang baru yang belum pernah mereka miliki.

Kita harus fleksibel dan menyesuaikan harapan kita untuk melakukan D&I (Diversity and Inclusion) secara sistematis. Kita dapat belajar tentang hambatan implisit yang telah kita bangun dengan secara sengaja menyertakan orang-orang yang memiliki kapasitas.

Seorang pekerja magang yang tajam dan pekerja keras yang belum dibentuk dengan baik akan menjadi karyawan peniru, cenderung pasif, dan tidak sensinsitif.

Dari sekian banyak penjelasan tentang pentingnya menghargai peserta magang, ada beberapa poin yang perlu diingat agar proses magang tidak berubah menjadi aktivitas eksploitasi:

1. Bayarlah pekerja magang dengan layak dan memperlakukan mereka dengan benar  untuk waktu dan pekerjaan yang dibebankan pada mereka. Jika tidak Anda justru memperburuk situasi dan mendukung marginalisasi pekerja magang.

2. Secara proaktif memastikan mereka memiliki penyesuaian dan akomodasi jika mereka membutuhkannya.

3. Memberikan pendampingan dan dukungan profesional dari perusahaan, dalam kemitraan dengan SDM dan sumber daya pelatihan internal perusahaan.

4. Siapkan cyrcle umpan balik yang sehat sehingga Anda dapat belajar juga dari pengalaman mereka

 5. Dengarkan dan evaluasi mereka untuk memudahkan pekrja magang bekerja sehingga Anda secara berkelanjutan menjadi lebih inklusif terhadap mereka

Sekarang adalah waktunya untuk membawa keragaman dan inklusi ke tingkat sistem manajemen perusahaan Anda dan menggunakannya untuk menghapus ketidakadilan sosial. Kemitraan magang yang didukung dengan perusahaan berpengalaman yang beroperasi dalam upaya mendukung komunitas yang terpinggirkan adalah cara terbaik berkontribusi menyiapkan tenaga-tenaga terampil di masa depan.

Sumber Referensi: Forbes, Harvard Business Review, dan sumber artikel lain yang relevan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun