Tak hanya atasan, karyawan pun bisa berperan dalam menghapus budaya agresi mikro. Ada tiga cara merespon siapapun melakukan agresi mikro:
- Biarkan saja. Untuk waktu yang lama, respons yang paling umum adalah memilih untuk tidak menanggapi komentar yang menyinggung di tempat kerja. Karena mereka meresap namun halus, mereka dapat menguras emosi untuk dikonfrontasi. Namun keheningan menempatkan beban emosional pada karyawan atau bawahan, yang dibiarkan bertanya-tanya apa yang terjadi dan mengapa, mempertanyakan hak mereka untuk merasa tersinggung, dan memperkuat keyakinan bahwa mereka tidak aman dari devaluasi identitas di tempat kerja.
- Tanggapi segera. Pendekatan ini memungkinkan pelanggaran untuk segera diketahui dan dampaknya dijelaskan karena detail insiden masih segar di benak semua orang yang terlibat. Kedekatan personal adalah komponen penting untuk memperbaiki perilaku buruk. Tetapi pendekatan ini bisa berisiko. Pelaku mungkin bersikap defensif, membuat target merasa seolah-olah mereka entah bagaimana kehilangan kendali, tidak muncul sebagai diri terbaik mereka, dan akan dicap sebagai perengek yang terlalu sensitif atau  pembuat masalah.
- Tanggapi nanti. Taktik ini dimulai dengan berbicara kepada pelaku secara pribadi di lain waktu untuk menjelaskan mengapa ia melakukan microaggressions. Risikonya terletak pada jeda waktu. Percakapan lanjutan membutuhkan bantuan orang yang melakukan microaggressions untuk mengingatnya terlebih dahulu dan kemudian menimbang-nimbang dampaknya.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!