Mohon tunggu...
Good Words
Good Words Mohon Tunggu... Penulis - Put Right Man on the Right Place

Pemerhati Bangsa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Spam, Bacaan "Sampah" yang Bisa Menyulap Anda Jadi Bintang Headline

9 Juni 2020   07:19 Diperbarui: 9 Juni 2020   07:22 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apalagi yang terpikirkan mendengar kata spam selain memblokir dan men-delete-nya sesegera mungkin. Mulai dari promosi hingga modus penipuan bertebaran di spam email kita masing-masing yang buat males buka spam. Walaupun spam merupakan makhluk digital yang sering tak diinginkan keberadaannya, tapi siapa sangka sering membaca email spam membuat Anda kaya perebndaharaan kata-kata untuk membuat sebuah headline artikel. 

Bisa saja bagi sebagian orang, email spam akan menjadi pengganggu dan perusak mood di tengah kesibukan dan keramaian email yang masuk ke akun masing-masing.

Seorang penulis sejati akan membaca seluruh bahan bacaan mulai yang tersirat dan tersurat, mulai yang tampak muka hingga membaca hati yang sedang terluka sekalipun. Seorang headliner tahu persis bahwa meledaknya artikel yang ia publikasikan tergantung pada headline yang dibangun. 

Mesin ide di kepala kita butuh asupan bacaan yang segar setiap hari. Seperti aliran mainstream penulis, toko buku dan perpustakaan menjadi tempat favorit mendulang ide untuk memoles headline menjadikan ia tampak seperti dalam faceapp, mulus, bersih, bersinar, dan disukai ibu-ibu, walaupun kita tahu aslinya tidak seperti dalam editan. Begitulah fungsi headline yang baik, sebagai article booster, meng-upgrade substansi artikel dari biasa-biasa saja hingga mengundang pencetan klik dari ribuan pembaca.

Sekarang, kita ubah perspektif bahwa spam yang menjadi bulan-bulanan pemilik email dapat menjadikan pemilik email kaya akan kata dan perbendaharaan untuk menulis artikel. Dalam menulis artikel mulai dari headline hingga kesimpulan menuntut Anda mencurahkan semua diksi yang Anda punya. Spam bisa menjadi salaha satu sumber yang kaya akan ide dan gaya bahasa yang bisa menyulap artikel Anda menjadi semakin terlihat beken.

Coba sesekali buka email spam yang menyodorkan Anda berbagai promosi menggiurkan yang membuat Anda sangat ill feel pada spam. Sabar, kita bisa pelajari bagaimana mereka memilih kata-kata untuk menjual produk atau dagangan mereka secara frontal, to the point, tak bertela-tela dan tak ber talu-talu. Email spam senang memanjakan Anda dengan kata-kata superlatif bahkan kadang tak segan memuji-muji Anda walaupun ia tak pernah bertemu langsung. 

Kadang-kadang pemilik email spam juga sering merincikan beberapa step dan langkah agar Anda "terjebak" dalam buaian promosi nya. Cara mereka mengurai langkah-langkah tersebut bisa dijadikan referensi untuk artikel Anda semakin sistematis walaupun menggunakan bahasa yang simpel dan mudah dimengerti.

Kata-kata yang digunakan email spam sering menggunakan kata-kata yang menyentuh relung emosional, seperti kata love, wow, spirit seakan-akan merekalah yang paling mengerti keadaanmu saat ini. Yap, kata-kata emosional menjadi penentu apakah sebuah headline artikel tersebut menarik atau tidak.

Spam tidak hanya mencakup email semata, kata kata spam sebenarnya berasal dari kata "spcied ham" yang sering diulang-ulang sehingga menjadikan yang mendengarkan kata tersebut muak dan menganggap "spiced ham" disingkat spam menjadi kata yang mubazir dan tak berguna. 

Artinya anda harus sering mendengarkan kalimat-kalimat yang ringan dan tidak melulu serius. Selama ini orang menganggap membaca serius seperti buku dan majalah. Tapi sebenarnya, koran-koran lama dan usang bisa menjadi sumber nutrisi ide untuk memperbaharui kosa kata dan perbendaharaan yang miliki. Berhentilah menganggap bahan-bahan usang sebagai bahan yang tak ada gunanya. Justru benda-benda tersebut lah harta karus pilihan kata yang sangat membantu Anda menulis artikel dan membangun headline yang powerful.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun