Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebahagiaan, Destinasi Impian Paling Berharga

30 November 2020   20:32 Diperbarui: 30 November 2020   20:38 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak terasa musim Natal dan tahun baru pun segera tiba, musim dimana umumnya setiap orang mulai merefleksikan diri tentang apa-apa yang sudah dilalui serta apa mimpi dan angan-angan yang belum didapatkan dan menyiapkan resolusi dimasa mendatang.

Musim Natal dan tahun baru 2020 ini pasti akan terasa berbeda dari yang sudah biasa. Tidak ada perayaan bersama, pertemuan dengan keluarga pun direncanakan seadanya saja hingga silaturahmi pun mau tidak mau secara online dan dirumah saja. Tapi kita harus tetap hidup bahagia karena kita harus tetap kuat sekalipun suasana Pandemi Covid-19 masih mengancam disekitar kita dan bisa menjangkiti kapan saja. Kita harus mendukung program pemerintah dalam memerangi penyebaran Covid-19 dengan cara menggunakan masker, jaga jarak namun tetap produktif sama seperti JNE Express yang selalu mengajak kita untuk " Bersama-sama kita buat Indonesia Sehat" dan selalu memberikan yang terbaik kepada pelanggan ditengah keterbatasan interaksi saat ini.

(www.jne.co.id)
(www.jne.co.id)
Pun demikian dikeluarga saya, yang selalu mengabadikan momen Natal dan tahun baru setiap tahunnya dengan berbagi kebahagiaan dengan keluarga yang terpisah pulau. Ibu saya ada di pulau Sumatera (Medan), Kakak saya ada di Pulau Borneo (Samarinda) dan adik saya di pulau Makasar (Mamuju) serta keluarga dari pihak istri saya juga tersebar di beberapa kota di Sumatera. Setiap awal Nopember saya dan istri selalu mempersiapkan kado Natal yang beragam kepada seluruh anggota keluarga baik keluarga istri saya begitu juga dengan keluarga saya mulai dari keponakan, ipar hingga orangtua. Kado yang disediakan beragam juga bentuknya karena biasanya menyesuaikan selera masing masing, ada yang mainan, boneka, pakaian hingga tas dan sepatu dan banyak lagi jernisnya. Jika dihitung jumlah itemnya maka akan terkumpul sekitar 30 buah. Wah... banyak juga ya, dan mungkin banyak bertanya apakah tidak mengeuarkan anggaran yang besar? jawabannya adalah relatif sesuai dengan jumlah yang akan dibagikan. Tapi kita tetap realistis karena inti dari pemberian kado Natal adalah kebahagiaan bersama tanpa harus pusing dengan harga dan lainnya. Sejujurnya ada yang mahal namun ada juga yang murah, sehingga sifatnya saling substitusi satu dengan yang lainnya, tapi kembali lagi kegiatan tahunan ini hanyalah sekali dalam setahun yang bertujuan berbagi kebahagiaan.

Akhir Nopember hingga awal Desember kado-kado biasanya sudah diberangkatkan karena kami selalu menargetkan tiba ditujuan masing-masing sebelum malam perayaan natal umum 24-25 Desember. Disinilah peran JNE Express yang banyak memberi kemudahan seperti pengiriman minimal sekian item akan diberikan gratis, sehingga jumlah item yang kami kirimkan sering kali tidak terlalu berat di ongkos kirim, hehe... pilihan kepada JNE juga dikarenakan fasilitas penjemputan dan pengantaran paket keseluruh penjuru Nusantara membuat kita dengan mudah mengirimkan kemana saja. Namun pengalaman kami yang sudah menggunakan jasa pengiriman ini selama bertahun-tahun, kami puas dengan pelayanan yang diberikan walau ada saja satu-dua hal yang terkadang bisa menyebabkan tidak sampai tepat waktu dengan alasan yang masuk akal.

(bisnis.tempo.co)
(bisnis.tempo.co)
Kembali berbicara tentang "giveaway" yang menjadi tradisi di keluarga saya, kami bisa berbagi beberapa arti positif yang kami pahami tentang berbagi kebahagiaan.
  • Berbagi itu tanda bersyukur

Seberapapun yang kita dapatkan saat ini kita percayai bahwa itu bukanlah semata-mata karena kekuatan kita, melainkan anugerah yang diberikan Tuhan yang Maha Kuasa. Sehingga sudah sewajarnya kita bersyukur kepada pencipta atas pemberian yang sudah diberikan-Nya kepada kita dan sekaligus sarana kita menjadi saluran berkat bagi orang lain sehingga mereka juga bisa merasakan kebahagiaan yang kita rasakan. Ketika kita mau dan bisa berbagi dengan orang lain, itu berarti kita akan menjadi pribadi yang lebih bersyukur. Saya mengaminkan tulisan  Sonja Lybomirsky berjudul "The Myth of Happiness" dimana dikatakan bahwa orang yang sering mengucapkan syukur akan membuatnya merasa lebih baik dan bahagia.

Secara hitungan matematika berbagi itu akan mengurangi jumlah disbanding dengan total awalnya, namun secara hitungan sosial berbagi itu tidaklah demikian karena ada nilai kebahagiaan yang kita dapatkan didalam kehidupan oranglain.

  • Berbagi itu mendekatkan hati

Kedekatan hati itu bisa timbul dari aspek apa saja dalam kehidupan dan berbagi adalah salah satunya yang mampu menciptakan ikatan kekeluargaan diantara yang memberi dan yang menerima. Berbagi jangan selalu diartikan dengan siapa yang diatas dan siapa yang dibawah, namun kita harus mengartikan lebih dari sekedar itu yakni bertujuan menciptakan hubungan yang saling mengasihi, saling perduli dan saling merasa memiliki. Terlebih kepada anggota keluarga yang terpisah jauh karena sudah memiliki keluarga (suami/istri dan anak masing-masing). Momen berbagi bisa kembali mengingatkan momen-momen indah pada masa lampau yang dilalui bersama, sehingga ketika momen berbagi itu terjadi sekaligus mengingatkan masa-masa indah dulu yang pernah terjadi baik suka maupun duka. Kepedulian yang kita tunjukkan dengan menyisihkan sebagian rezeki untuk berbagi kebahagiaan membuat sanak-saudara kita merasa lebih dihargai dan lebih dekat dengan kita sekalipun komunikasi dengan tatap mata langsung sangat terbatas.

  • Membuat hidup lebih berarti

Saya beberapa kali membaca kata bijak "Hidup yang Kamu Keluhkan (mungkin) Adalah Hidup yang Orang Lain Inginkan".  Kalimat tersebut sangat mendalam dan benar sekali adanya didalam kehidupan yang kita lalui. Banyak yang menyianyiakan kehidupannya karena mereka tetap tidak menemukan arti dari kehidupan karena mereka tidak pernah bahagia dengan apa yang sudah dicapai. Seseorang yang sudah terbiasa membeli sepasang baju setiap minggunya, akan merasa biasa saja ketika setiap minggu ia mendapatkan sepasang baju yang hari demi hari menumpuk di lemari hingga terkadang hanya dipakai sekali saja. Namun situasi berbeda terjadi ketika kita bisa membagikan sekali saja dari yang biasa kita dapatkan kepada orang yang kemungkinan tidak mampu mendapatkannya sekalipun sudah berusaha sekeras mungkin. Bisa saja mereka mampu membelikannya, namun sekecil apapun pemberian yang kita berikan itu sangat berharga dimata mereka yang sangat menginginkannya, apalagi di moment special.

  • Memaknai bahwa kita hidup tidak seorang diri.

Berbagi kebahagiaan juga mengingatkan kita adalah mahluk social yang mana kita harus selalu berusaha untuk menjalin komunikasi dengan orang lain sebagai tanda bahwa kita tidak bisa hidup sendiri, baik dalam keluarga, masyarakan dan lingkungan dimana kita tinggal. Dalam hidup berkeluarga, kami meyakini bahwa kita harus tetap menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh anggota keluarga khususnya keluarga inti, karena jikalau terjadi sesuatu didalam kehidupan kita maka ada perasaan nyaman karena begitu banyak keluarga yang mampu perduli dengan kita. Keluarga adalah tujuan akhir dari sejauh manapun kita melangkah sehingga komunikasi antara keluarga harus tetap terjalin dengan baik.  Kita memang tidak pernah bisa hidup seorang diri dan kebahagiaan itu tidak akan timbul hanya karena kebahagiaan pribadi saja.

  • Memberi harapan kepada sesama

Kehidupan yang diberikan oleh maha pencipta kepada seluruh umat manusia ciptaannya tidaklah sama. Sekalipun berangkat dari Ayah-Ibu yang sama dan keluarga yang sama, tentunya dalam perjalanan hidup pasti ada yang berbeda. Demikian jugalah dengan kehidupan dalam keluarga kita masing-masing dimana jalan hidup yang diberikan Tuhan itu tentunya berbeda-beda dan bagaimana kita dapat memaknai jalan itu dengan sebaik-baiknya dan mensyukuri segala sesuatu yang sudah kita dapatkan. Ada yang terlahir hitam dan ada terlahir putih, ada yang berkecukupan dan ada pula yang hidup dalam kekurangan, demikianlah ragam yang kita alami dalam kehidupan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun