Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Financial

Isu Covid -19 Meluas, Masyarakat Harus Tetap Hidup Cerdas

2 April 2020   13:26 Diperbarui: 2 April 2020   13:43 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(http;//lifepal.co.id personal income)

Langkah pertama yang harus dilakukan di tengah pandemic saat ini adalah menghitung total pendapatan yang "PASTI" akan diperoleh ataupun masuk ke rekening kita. Jikalau memang pemberlakuan Work from Home saat mempengaruhi jumlah pendapatan anda, maka jangan gengsi untuk segera melakukan penyesuain terhadap perhitungan pendapatan dan pengeluaran yang selama ini anda jalankan. Misalkan biasanya kita bisa mendapat pendapatan tambahan diluar gaji tetap, maka saat ini komponen itu harus dievaluasi karena sudah hampir pasti tidak ada akibat pemberkaluan stay at home.

(https://www.pngfuel.com/ Calculate personal income tax free png)
(https://www.pngfuel.com/ Calculate personal income tax free png)
  • Smart Budgeting Strategy

Bercermin pada jumlah pendapatan, kepada anda khususnya dalam mengatur finansial keluarga, maka perlu untuk membuat suatu perencanaan yang matang tentang keuangan didalam keluarga mulai dari jumlah uang yang dimiliki saat ini, update keberadaan cash dan tabungan serta utang/cicilan yang menjadi kewajiban bulanan. Catat dan kendalikan dengan teliti besarnya anggaran yang harus disediakan untuk keperluan bulanan/mingguan/harian khususnya dalam pemenuhan kebutuhan pokok keluarga dan keperluan lainnya yang harus dibelanjakan. Jika setelah melakukan perhitungan pengeluaran terlalu besar dengan pendapatan, maka lakukan skala prioritas dari yang terpenting hingga yang sifatnya pendukung. Daftar pengeluaran yang sifatnya wajib harus didahulukan untuk menjaga stabilitas hidup selama work from home serta dikaji urgensi dari masing-masing pengeluaran itu.

  • Smart Buying

Selama stay at home, perlukah mempersiapkan makanan untuk bekal jaga-jaga? Ya perlu sekali tetapi ingat, bukan membeli BERLEBIHAN apalagi melakukan PENUMPUKAN. Bahkan terlihat dari beberapa video yang viral ketika masyarakat berbondong-bondong ke supermarket untuk membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari sampai setiap kotak persediaan kosong. Beberapa video menarik perhatian ketika, membeli barang yang biasanya tidak dibutuhkan namun karena rasa ketakutan yang berlebih akhirnya membeli secara spontanitas.

Hal ini perlu kita kendalikan sebagai masyarakat yang Cerdas. Belanjakanlah sesuai dengan kebutuhan yang memang dibutuhkan dalam menjalani hari-hari selama stay at home. Penumpukan yang dilakukan bisa berakibat pada kelangkaan dipasar yang menyebabkan beberapa tidak kebagian dan dampak lainnya adalah kondisi keuangan anda menjadi tidak stabil.

Disamping itu, Tak bisa dipungkiri, WFH membuat keinginan untuk jajan menjadi tinggi. Belum lagi, banyaknya tawaran dari seller berupa cashback maupun promo beli 1 gratis 1 yang sangat menggoda kita. Alhasil, work from home yang seharusnya menekan angka pengeluaran, malah jadi ajang borong jajanan yang tersedia di aplikasi online. Hal tersebut boleh saja menjadi pilihan khususnya untuk menghindari perjalanan keluar, tapi tetap memperhatikan kebutuhan dan terkendali.

(https://rumbledesignstore.com/)
(https://rumbledesignstore.com/)

Khususnya untuk jenis-jenis makanan yang dibelanjakan, ditengah serangn Covid-19, maka perlu untuk memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh anggota keluarga. Mari lebih bijak dalam memilih jenis makanan yang dapat menambah daya tahan tubuh dan stamina agar tidak mudah terserang oleh penyakit. Alangkah baiknya menambah anggaran untuk memperbaiki gizi, namun jika kondisi anggaran terbatas maka kita dituntut lebih bijaksana dalam pemilihan jenis makanannya.

  • Biaya Darurat

Pengeluaran yang sifatnya dadakan harus tetap menjadi perhatian khusus dalam merencanakan keuangan dalam rumah tangga. Pembiayaan ini biasanya untuk biaya pengobatan jikalau ada anggota keluarga yang tiba-tiba sakit, ada perlengkapan rumah tangga yang tiba-tiba rusak, jika suatu waktu kendaraan rusak, terjadi musibah yang tidak diduga seperti kematian keluarga sehingga harus menjenguk dan berpartisipasi dan iaya-biaya lainnya yang tidak terencana.

Untuk besarannya masing-masing keluarga mungkin berbeda-beda dalam melakukan perhitungan, namun pada intinya sisihkan sesuai dengan kebutuhan dengan mempertimbangkan jumlah uang yang ada. Uang transportasi yang selama ini digunakan bisa dialokasikan untuk menambah dana darurat akibat pemberlakuan work from home. Khusus dalam suasana penularan Covid-19, alangkah baiknya untuk menambah anggaran darurat dari anggaran yang bisanya dianggarkan setiap bulannya.

  • Pembelian Peralatan Kesehatan Keluarga

Masker, Hand sanitizer, APD belakangan menjadi perbincangan akibat langka ditemukan dan ternyata hal ini diakibatkan adanya penimbunan oleh beberapa pihak yang bertanggung jawab serta pembelian panik (panic buying) oleh beberapa masyarakat yang kurang paham.

Masyarakat harus smart dan mengerti anjuran serta aturan dalam hal penyiapan perlengkapan alat kesehatan untuk lingkungan keluarga yang direkomendasikan oleh pihak berwenang (kesehatan, dokter, WHO,dll) . Disamping dapat menekan jumlah kelangkaan juga menjaga keborosan pengeluaran akibat harga pasaran yang meningkat tajam.

(https://voi.id/artikel APD)
(https://voi.id/artikel APD)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun