Coronavirus Desease atau yang sering disebut Covid-19Â menjadi konsumsi harian masyarakat diseluruh dunia beberapa bulan terakhir. Informasi tentang perkembangan Covid-19 masih menjadi hal yang paling dicari dan diperbincangkan ditengah-tengah masyarakat local maupun internasional. Media elektronika maupun cetak tak henti-hentinya melaporkan data penambahan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Pasien yang dirawat bahkan jumlah korban yang mengalami kematian, sehingga tetap menjadi trending topic yang menghantui seluruh warga khususnya di beberapa negara yang terdampak paling banyak oleh virus ini.
Virus yang awalnya mulai menjangkiti warga Cina yang berada di Wuhan, kini sudah menular ke ratusan negara dibelahan dunia hingga wabah ini menjadi global pandemic.
Hal sama terjadi di Indonesia dimana penularan Virus Corona semakin meluas tidak hanya terjadi di Ibukota dan kota-kota besar lainnya, tetapi saat ini sudah mulai masuk ke berbagai daerah kecil bahkan pedalaman yang ada di seluruh kepulauan nusantara. Setiap hari media melaporkan adanya penambahan jumlah baik ODP, PDP dan korban meninggal akibat mengidap Covid-19 berdasarkan laporan masing-masing daerah.
Penyebaran Covid-19 memang cukup menyita perhatian dan menyebabkan kekhawatiran di kalangan masyarakat khususnya. Kendati segala daya upaya  sudah dilakukan oleh pemerintah khususnya melalui tenaga medis sebagai garda terdepan dalam menangani pandemic Corona saat ini, namun hingga tulisan ini dimuat angka ODP, PDP, positif dan kematian masih terus bertambah. Hal ini diperparah dengan sampai saat ini faktnya belum ditemukan vaksin yang mampu meredam keganasan Novel Covid-19.
Secara nasional, pemerintah dengan tegas sudah menyerukan kepada seluruh lapisan rakyat baik diperkotaan maupun dipedesaan/pelosok untuk menjaga jarak dengan siapa saja dengan istilah "social/physical distancing". Seruan ini bertujuan untuk mengurangi angka penularan akibat kontak antara subjek, sehingga jikalau ada bersin ataupun droplet dari suspect, orang sekitarnya masih aman dari penularan. Usaha lainnya yang sudah dilakukan yaitu memberlakukan aktivitas bekerja dari rumah yang dikenal dengan Work From Home (WFH) hampir seluruh ASN dilingkungan pemerintahan pusat dan daerah. Langkah ini juga diikuti oleh industri-industri maupun perusahaan yang meminta pegawainya sementara berhenti dan sebagian masih bekerja secara online dengan tujuan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 ini. Dan banyak lagi langkah yang sudah dilakukan oleh pemerintah dan pihak Medis untuk memutus rantai penularan COvid-19 ini.
Dengan seriusnya dampak yang diakibatkan oleh pandemic Corona, sudah seharusnya kita untuk menaati seluruh seruan yang sudah disampaikan oleh pemerintah.
STAY at HOME!!.... Apakah hal ini sulit dilakukan? Tentu ia... tapi apakah benar beberapa orang menganggap imbauan ini menjadi Stuck at Home karena tidak bisa berbuat apa-apa ataupun merasa bosan? Tidak... kita malah Safe at Home.. dengan melakukan SAF, kita membantu untuk memutus rantai penyebaran Virus Covid-19 karena kita tidak akan berinteraksi dengan orang-orang lain yang biasa dalam kegiatan sehari-hari.
Namun masalah baru yang akan muncul dengan himbauan Social/physical distancing, Work from Home atau stay at home adalah tingginya biaya yang akan dikeluarkan sedangkan pendapatan semakin terbatas.
Berikut beberapa tips yang bisa menjadi solusi masalah keuangn di tengah ketidakpastian akibat Pandemic Covid-19 saat ini:
- Ketahui Jumlah Pendapatan Tetap