Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Putri Mungilmu Bertanya, "Di Mana Tuhan Itu Sekarang?"

25 September 2018   08:12 Diperbarui: 25 September 2018   14:41 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(http://thayyiba.com)

Tidak bisa disangkal bahwa setiap anak akan bertumbuh secara jasmani dan rohani setiap harinya dan lingkungan disekitar dimana mereka bertumbuh akan sangat mempengaruhi pembentukan perilaku dan pengetahuan mereka. Perilaku si anak pada umumnya mencerminkan bagaimana kondisi lingkungan tempat mereka dibesarkan dan pasti terlihat karakter yang kuat pada si anak tentang bagaimana keluarga membersarkannya.

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan yang utama dalam pembentukan kepribadian anak-anak. Pendidikan pertama sekali didapatkan oleh anak baik secara formal dan in-formal adalah di tengah-tengah keluarga. Sehingga sering sekali apabila kondisi ditengah-tengah keluarganya kurang baik saat dia kecil, akan berimbas pada perilaku dan kehidupannya saat remaja dan beranjak dewasa.

Oleh karena itu keluarga sangatlah penting dalam membekali anak dengan pengetahuan-pengetahuan baru yang bersifat umum dan orangtua harus mengambil peran sebagai guru utama bagi mereka sebelum mereka masuk ke Pendidikan formal (sekolah) sehingga mereka mendapatkan gambaran awal tentang apa yang mereka tanyakan dan apa yang mereka tidak ketahui.

Dalam menjalankan peran sebagai orangtua sekaligus guru ditengah-tengah keluarga, para ayah dan bunda juga harus hati-hati dalam memebrikan jawaban dan bahkan memberikan penjelasan kepada anak-anak. Buah hati kita khususnya mereka yang masih baru bisa berbicara dengan lancar dengan kita pada umumnya pada usia 3 tahun dan ketika itu mereka semangat sekali dalam berbicara apalagi bertanya.

Pada kondisi ini kita harus hati-hati dalam memberikan jawaban kepada mereka karena ingatan mereka sangat kuat dan pertanyaan itu bisa mereka ulang berkali-kali sehingga adakalanya kita bosan maka kita akan memberikan jawaban seadanya berharap itu membuat mereka segera mengalihkan perhatian mereka kepada kita. Ternyata itu keliru karena setiap kata yang mereka terima akan disimpan dalam memori mereka yang sangat kuat diingat kembali oleh mereka.

Dalam komunikasi dengan anak kecil, kita juga sering dihadapkan pada pertanyaan sepele namun sulit untuk menjawab dan menjelaskannya. Apalagi ketika putri kecil saya bertanya, "papi, Tuhan itu ada dimana sekarang?" . pertanyaan simpel bukan? Namun jawabannya sulit sekali. Saya sampai terdiam sejenak sembari terpikir kira-kira memberikan jawaban apa untuk pertanyaan si kecil ini. Kemudian setelah berpikir Panjang maka saya mencoba menjelaskan hal umum dan berangkat dari kehidupan yang sedang dirasakan saat ini.

(www.vemale.com)
(www.vemale.com)
Terlepas kira-kira apa jawaban yang kita beriikan pada buah hati kita tentang pertanyaan, "Tuhan itu ada dimana?'', fasa bertanya dan menjawab antara anak kecil dan orangtua menjadi tahapan dimana sangat berpengaruh dalam kehidupan dan pertumbuhan psikologis serta perilaku si anak. Mereka akan melayangkan pertanyaan-pertanyaan kecil hingga besar, dari yang masuk akal hingg tidak masuk akal bahkan tidak sedikit dari pertanyaan itu emang sulit menjawabnya.

Di sinilah para ayah dan bunda harus jeli dan peka akan kondisi yang terjadi. Jangan karena merasa pertanyaan mereka tidak penting atau berulang-ulang sehingga kita sebagai orang tua tidak mau menjawab atau bahkan memarahi anak-anak yang suka menanya secara terus menerus.

Tanpa disadari ada banyak anak-anak kecil yang pada akhirnya memilih untuk bermain sendiri atau diam saja dikarenakan respon yang kurang baik dari orangtua mereka.

Dan tidak sedikit dari mereka justru menjadi pemalu dan pendiam pada saat beranjak remaja karena masih trauma dengan didikan ditengah keluarga mereka. Peran orangtua dan lingkungan disekitar anak-anak sangatlah mempengaruhi pertumbuhan mereka baik secara fisik maupun fsikis.

 Lalu kembali pada pertanyaan,"Tuhan itu ada dimana sekarang?". Mari kita jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas kita dan berdasarkan pengetahuan kita tentang agama yang kita dalami. Setiap jawaban itu bisa benar dan bisa salah, yang paling penting adalah bagaimana kita menyampaikan setiap alasan dari pemilihan jawaban kita kepada buah hati kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun