Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Polemik Roy Suryo, Antara Kebiasaan Pejabat tentang Barang Milik Negara

7 September 2018   09:40 Diperbarui: 7 September 2018   09:56 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Wakil Ketua Umum Parta Demokrat, Roy Suryo. tirto.id/Arimacs Wilander)

Wajarkah kasus Mantan Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Roy Suryo di buka ranah publik mengingat statusnya sebagai mantan pejabat tinggi negara dan tokoh politik?

WAJAR SEKALI..

Kasus yang menimpa mantan menteri yang menjabat di era Susilo Bambang Yudhoyono ini merupakan salah satu yang kasus dari ratusan kejadian yang melibatkan para mantan pejabat baik pejabat daerah maupun pusat dan luput dari pengetahuan publik. 

Banyak kasus yang tidak diungkap ke publik tentang kebiasaan para mantan pejabat yang sudah selesai menunaikan hak dan kewajibannya pada periodenya, membawa beberapa barang dan fasilitas yang merupakan miliki negara yang mereka pakai semasa menjabat, ke rumah masing-masing. 

Rasa kepemilikan yang tinggi (mungkin) menjadi latar belakang dari kebiasaan ini dan sering sekali menjadi persoalan karena secara administrasi pihak Instansi pemerintahan harus melaporkan Barang Milik Negara baik secara administrasi maupun fisik setiap kali ada pemerikasaan dari Inspektorat, BPKP dan Lembaga pemeriksa lainnya. 

Namun dikarenakan beberapa barang-barang inventaris tersebut tidak dapat diperlihatkan lagi kepada pemerikasa, sehingga tidak sedikit instansi kemudian mengambil langkah yang (menurut mereka) bijak dengan melakukan penghapusan barang-barang yang sudah tidak bisa diperlihatkan itu dengan cara yang tidak sewajarnya (pura-pura hilang/ rusak, dll).

Polemik Roy Suryo ini harus ditanggapi serius dan di investigasi secara mendalam oleh pihak-pihak yang kompeten dibidangnya. Bisa kita bayangkan berapa besar kerugian negara hanya untuk mengakomodir kebiasaan pejabat yang setiap tahunnya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan yang mengalami pensiun, pergantian posisi (rotasi) dan alasan lainnya. 

Hitung saja untuk satu pejabat pensiun/pindah membawa Barang Milik Negara 1 Milyar maka jika ada 1000 pejabat yang mempunyai kelakuan yang sama artinya negara menanggung beban 1 Triliun hanya untuk kasus ini. Sungguh miris memang melihat polemik yang sering menimpa para pejabat-pejabat tinggi negara di Negeri ini. 

Selama menjabat sudah diberikan fasilitas yang luar biasa, gaji yang sangat tinggi, tunjangan fantastis, beserta kelengkapan-kelengkapan lainnya ternyata tidak juga membuat mereka merasa puas untuk sekedar menikmati selama mereka menjabat. 

Selesai menjabat juga mereka masih sudah merubah pola hidup mereka yang pernah penuh dengan pelayanan dan fasilitas negara sehingga banyak dari mereka akhirnya membawa "kabur" barang milik negara (BMN) ke kediaman mereka masing-masing.

Investigasi kepada Roy suryo sudah sewajarnya dilakukan demi menertibkan setiap Barang Milik Negara yang berada pada tangan yang tidak tepat (dalam hal ini karena yang bersangkutan sudah pensiun).  Barang Milik Negara seharusnya memang berada pada perangkat/Aparatur  negara yang menjalankan fungsi mereka sebagai pejabat/pegawai Negara untuk menunjang pekerjaan sehari-hari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun