Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Penerbangan Harus "Zero Error", Wajar Aksi Neno Berbuntut Panjang

31 Agustus 2018   08:33 Diperbarui: 31 Agustus 2018   10:11 2785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kru maintenance pesawat via intelligent-aerospace.com)

Dalam kurun waktu beberapa hari ini, media cetak dan elektronik tidak habis-habisnya memuat berita tentang Neno Warisman yang berbicara memakai mikrofon pesawat saat menumpang pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-297 rute Pekanbaru-Jakarta. 

Kini, seluruh kru pesawat yang bertugas pada saat itu harus menghadapi permasalahan hukum yang serius karena dianggap lalai dalam menjalankan standar operasional prosedur keselamatan yang sudah ditetapkan didunia penerbangan. 

Kru yang bertugas 7 orang yang terdiri dari pilot, kopilot, 1 pramugara, dan 4 pramugari kini harus menunggu investigasi lebih lanjut dari pihak yang berwewenang atas insiden yang terjadi beberapa hari lalu.

Sebagaimana disampaikan Plt Dirjen Hubud M Pramintohadi Sukarno beberapa hari lalu yang menyatakan penggunaan PAS diatur dalam internal standard operating procedure (SOP) Lion Air. SOP itu menyatakan PAS hanya bisa digunakan oleh kru kabin untuk menyampaikan informasi kepada penumpang, bukan digunakan oleh sembarangan penumpang untuk menyampaikan informasi lain yang tidak terkait dengan operasi penerbangan atau memberitakan suatu hal.

Aksi Neno Warisman memang memicu reaksi keras dari beberapa pihak khususnya yang paham tentang dunia penerbangan dan keselamatan. Banyak yang kemudian menyayangkan aksi itu terjadi khususnya di dunia penerbangan yang mempunyai target tanpa kesalahan (zero error).

Sumber: Channel Youtube Info A1
Sumber: Channel Youtube Info A1
Mengapa harus Zero Error?

Dunia penerbangan memang menetapkan standar yang tidak bisa ditawar yaitu zero error yang berarti tidak ada sedikitpun atapun toleransi yang diberikan dalam hal keselamatan. Kru yang bertugas saja harus intensif melakukan pengecekan ketika pesawat sedang bersiap untuk penerbangan berikutnya. 

Di setiap pemberhentian, pesawat juga menjalani pemeriksanaan yang sama yaitu seluruh fungsi akan melalui tahapan scanning sehingga dipastikan semua komponen ataupun tombol fungsi dapat berjalan dengan baik.

Demikian halnya dengan seluruh kru yang ada didalam pesawat, yang terdiri dari pilot co-pilot, awak kabin dan bagian teknisi yang dilibatkan disetiap penerbangan, sudah melalui pendidikan yang panjang serta uji sertifikasi kelayakan menjadi kru serta mendapatkan jam terbang yang tinggi melalui latihan dan pendidikan. 

Mereka juga diajarkan bagaimana prosedur penggunaan semua komponen dan alat yang terdapat di pesawat karena mempunyai prosedur yang khusus dalam segala pengaktifannya. Mereka juga dibekali pengetahuan bagaimana menanggulangi jika terjadi masalah kecil ketika suatu alat/tools tidak berfungsi dengan baik.

Sehingga wajar jikalau kemudian aksi Neno warisman yang seenaknya memakai mikrofon pesawat mendapat reaksi keras dari semua pihak. Terlepas dari siapapun yang mengizinkan beliau menggunakan alat tersebut, aksi itu dianggap bisa membahayakan keselamatan. Mikrofon yang digunakan bisa saja mempunyai prosedur khusus dalam hal pengaktifannya, dan jika itu dilanggar ada kemungkinan mengalami malfungsi saat diperjalanan. 

Jika kemudian alat ini mengalami kerusakan sementara sepanjang perjalanan alat itu sangat dibutuhkan oleh pramugari dalam menyampaikan setiap informasi kepada seluruh penumpang pesawat maka itu akan sangat mengganggu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun