Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Aparat Menggeledah Jangan Terlalu Dipermasalahkan, Faktanya Tampilan Tidak Menjamin Perbuatan

17 Mei 2018   09:07 Diperbarui: 17 Mei 2018   09:08 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari belakangan mungkin menjadi hari-hari yang sangat melelahkan khususnya bagi aparat kepolisian dalam menjalankan tugas mereka sebagai pengayom dan pemberi rasa aman kepada masyarakat. 

Kejadian meledaknya beberapa bom di berbagai titik yang tersebar di berbagai kota Besar di Indonesia yang terjadi secara bergantian dalam kurun waktu yang berdekatan dan memakan banyak sekali korban jiwa serta puluhan luka, memaksa POLRI harus bertindak lebih ekstra untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dengan melakukan penggeledahan, pengintaian, penyelidikan hingga penindakan lansung di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Pengamananpun ditingkatkan dibeberapa titik tertentu yang dianggap mempunyai kemungkinan jadi sasaran terror berikutnya oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan pada umumnya banyak dikunjungi oleh masyarakat seperti tempat ibadah, pusat perbelanjaan hingga kantor-kantor polisi yang belakangan santer menjadi sasaran aksi para peneror. Sehingga dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, maka aparat kepolisian tidak jarang melakukan penggeledahan mendadak terhadap semua pihak yang berada dimanapun untuk memastikan tidak ada benda-benda mencurigakan yang dibawa.

Namun muncul beberapa stigma buruk ditengah-tengah masyarakat bahwa apakah harus melakukan penggeledahan kepada siapa saja yang dianggap mencurigakan. Bahkan beberapa orang merasa keberatan dengan aksi yang dilakukan oleh aparat kepolisian dan dianggap sebagai tindakan yang terlalu berlebihan yang dianggap bisa menyudutkan beberapa pihak.

Well, kompasianer yang budiman.. Faktanya memang anda, saya, kita semua tidak pernah mengetahui ciri-ciri dan kebiasaan mereka yang ternyata menjadi pelaku teror bom dibeberapa tempat belakangan ini. Mungkin mereka (pernah) ada disekitar kita beraktivitas seperti orang normal lainnya namun apakah kita mengetahui bahwa mereka adalah sosok yang menjadi 'bombers' dibeberapa titik belakangan ini? Jangankan mengetahui, memikirkan saja tidak.

So, mungkin ini adalah pelajaran berharga bagi kita untuk tidak terlalu mempermasalahkan tindakan yang dilakukan para aparat keamanan terhadap keseharian kita. 

Selama itu masih dalam kategori wajar dan tidak terlalu mengganggu kita, berikanlah mereka ruang gerak yang lebih karena itu semua mereka lakukan untuk memastikan anda, saya, anak-anak kita,keluarga kita, dan kita semua aman dari segala ancaman terror dan bahaya lainnya yang kapan saja bisa mengancam kehidupan kita. 

Yakinlah mereka juga pada dasarnya tidak nyaman dengan apa yang mereka lakukan kepada semua orang seperti penggeledahan mendadak kepada beberapa oknum yang secara penampilan mencurigakan.

 Mereka juga manusia biasa yang masih punya perasaan sungkan dalam bertindak terhadap privasi orang lain disekitarnya. Namun kita harus menyadari bahwa semua itu karena keadaan yang memaksa apparat harus bertindak lebih dari biasanya. 

Semua yang terjadi tidak dapat anda nilai hanya dalam tampilan mereka sehari-hari, bagaimana gerak-gerik mereka dalam beraktivitas, dimana pergaulan mereka dan apa profesi yang mereka geluti sehari-hari. 

Anda tidak bisa menilai mereka hanya dengan tampilan visual mereka, pun juga begitu dengan aparat kepolisian yang juga manusia biasa sama seperti kita namun mereka dibekali dengan ilmu dan pengetahuan tertentu sehingga mereka mempunyai kemampuan khusus dalam membaca Bahasa tubuh dan gerak-gerik seseorang yang diangga mencurikan walaupun apa yang mereka lakukan juga tidak selalu akurat terhadap seseorang yang dicurigai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun