Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bangsawan yang Susah Bangun Pagi

31 Januari 2023   13:03 Diperbarui: 31 Januari 2023   13:10 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak masalah menjadi night owl atau early bird, yang penting cukup tidur. (Sumber: Bruce Mars/Unsplash)

Kata bangsawan, di benak saya, tidak melulu tentang priyayi, orang yang punya gelar kerajaan, atau sejenisnya. Untuk saya, bangsawan punya satu arti lain.

Adalah bos saya ketika saya masih bekerja di Tabloid BOLA. Namanya (almarhum) Sumohadi Marsis. Ketika awal bekerja, saya masih setia datang pagi hari dan pulang tidak terlalu malam. Pokoknya, kehidupan sebagai wartawan ketika itu belum mengubah kebiasaan bangun pagi.

Lama kelamaan, saya harus terlibat deadline yang dilakukan pada dini hari. Untung saja, Tabloid BOLA ketika itu masih terbit satu kali per pekan, jadi deadline dini hari juga hanya satu kali.

Namun, itu sudah cukup untuk mengubah rutinitas saya. Saya jadi terbiasa untuk bangun siang, berangkat ke kantor tak kena macet. Pulang nyaris tengah malam. Tidak ada macet juga

Sampai suatu ketika, kami semua diminta datang pagi untuk rapat. Pukul 9 pagi! Semua lantas berpikir akan bangun pukul berapa? Sudah pasti, kita semua harus berangkat pagi dan itu berarti macet habis!

Pak Sumo, demikian saya memanggilnya, hanya tertawa ketika melihat tampang kuyu kami di ruang rapat. Seharusnya masih tidur, tapi sudah harus rapat.

"Kalian ini. Bangsawan semuanya," kata Pak Sumo ketika itu.

Kami semua heran. Apa pula maksudnya?

"Bangsa tangi awan," lanjut Pak Sumo.

Karena diucapkan dalam bahasa Jawa, maka bunyinya adalah bongso tangi awan, alias orang-orang yang biasa bangun siang. Oalah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun