Lagi-lagi tim nasional Jepang harus gagal melangkah lebih jauh ketimbang babak 16 Besar di Piala Dunia. Kali ini, mereka terhenti lagi di babak itu, setelah kalah dari Kroasia melalui adu penalti.
Laga yang digelar di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, pada 5 Desember 2022 itu berakhir dengan skor 1-1 hingga perpanjangan waktu, jadi harus dilanjutkan dengan adu penalti.
The Samurai Blue, melalui Daizen Maeda, unggul 1-0 menjelang babak pertama kelar. Sayangnya, pada babak kedua, Jepang tidak dapat mempertahankan keunggulan. Ivan Perisic menyamai kedudukan 10 menit setelah babak kedua dimulai.
Adu penalti tak terhindarkan. Dua penendang pertama Jepang harus gagal melakukan penalti. Itu sudah seperti meruntuhkan semangat. Total, Jepang gagal melakukan penalti tiga kali, sementara Kroasia hanya satu kali. Akhirnya, Kroasia unggul adu penalti 3-1.
Hasil babak 16 Besar itu berarti mengulang prestasi Piala Dunia 2002, di mana mereka menjadi tuan rumah bersama Korea, lalu Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, dan Piala Dunia 2018 di Rusia.
Saya ingat jelang Piala Dunia 2014, perwakilan dari J-League menyambangi kantor Tabloid BOLA di Palmerah Barat. Ketika itu, mereka memberi tahu bahwa mereka akan melakukan kerja sama dengan PSSI. Jangan tanya dalam hal apa ya, saya sudah lupa.
Yang menarik dan tak akan saya lupakan adalah ketika kami membahas Piala Dunia. Mereka sangat bangga dengan tim nasional Jepang, karena sejak lolos pertama kali pada Piala Dunia 1998 di Prancis, Jepang tak pernah absen lagi. Memang demikian adanya.
Ketika ditanya apa target Jepang di Piala Dunia 2014, mereka menjawab dengan yakin: Perempat final! Yeah, well…Jepang ternyata tertahan di fase grup. Saat itu, mereka berada di Grup C bersama Kolombia, Yunani, dan Pantai Gading. Jepang kalah dari Pantai Gading dan Kolombia, serta seri dengan Yunani. Hanya mendapat satu poin, Jepang berada di dasar klasemen grup.
Melesetlah target Asosiasi Sepak Bola Jepang (Japan Football Association, JFA) untuk Piala Dunia 2014. Saya yakin, mereka juga mentargetkan untuk lolos ke perempat final tahun ini, tahapan yang sepertinya sukar sekali diraih.
Nah, JFA juga punya target, target besar. Ketika bertamu ke kantor kami saat itu, mereka mengungkapkan kalau JFA membidik Piala Dunia 2050 sebagai tahun Jepang menjadi juara.
