Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Vitamin B12

11 November 2022   07:22 Diperbarui: 11 November 2022   07:26 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikan salmon, sumber vitamin B12 yang juga kaya omega-3. (Sumber: Robert Owen-Wahl/Pixabay)

Saya pernah megalami kesemutan di ujung-ujung jari tangan. Entah apa sebabnya. Karena tak hilang juga itu kesemutan, akhirnya saya berkonsultasi ke dokter internis langganan saya. Olehnya saya lantas dipersilakan untuk berkonsultasi ke dokter syaraf.

Kebetulan, di rumah sakit yang sama, ada dokter syaraf tokcer langganan mama. Setelah diperiksa, bu dokter syaraf itu kemudian memberi saya vitamin B12 dengan dosis 250 mikrogram. Obat itu harus habis dalam waktu satu pekan, tiga kali per hari.

Sedikit demi sedikit, sejalan dengan semakin habisnya obat, kesemutan di ujung jari-jari saya itu juga semakin samar-samar. Satu hari sebelum obat itu habis total, kesemutan tak terasa lagi..

Ketika itulah saya tahu bahwa kesemutan saya itu berhubungan dengan syaraf dan vitamin B12 adalah vitamin yang dibutuhkan untuk kesehatan syaraf.

Setelah saya baca, vitamin B12, atau disebut juga kobalamin, tidak hanya berguna untuk kesehatan syaraf, namun juga memegang peran untuk kesehatan tulang, pembentukan sel darah merah, berhubungan juga dengan level energi yang kita miliki, plus memengaruhi mood juga.

Hanya saja, vitamin yang larut dalam air ini tidak bisa diproduksi oleh tubuh. Karena itu, kita harus cermat dalam mendapatkan vitamin B12 dari makanan, terutama produk hewani. Selain itu, vitamin B12 juga didapat sebagai suplemen dan injeksi.

Untuk orang dewasa, recommended dietary allowance adalah 2,4 mikrogram (mcg). Namun, angka itu menjadi lebih banyak untuk mereka yang sedang hamil dan menyusui.

Karena vitamin ini "jarang terdengar", tak heran kalau ada sekelompok orang yang bisa mengalami defisiensi vitamin B12. Defisiensi itu terjadi karena dua hal:

  • Kurangnya asupan makanan sumber vitamin B12.
  • Atau, tubuh tidak mampu menyerap secara sempurna vitamin B12 dari makanan yang disantap.

Menurut Healthline, berikut ini, antara lain, adalah mereka yang potensial kekurangan vitamin B12:

  • Lansia
  • Penderita penyakit gastrointestinal
  • Mereka yang menjalani diet vegan ketat
  • Mereka yang mengonsumsi metformin untuk pengendalian gula darah

Di kebanyakan lansia, sekresi asam klorida sudah berkurang, menyebabkan berkurangnya penyerapan vitamin B12. Kalau ini masalahnya, maka dokter akan melakukan injeksi vitamin B12 untuk menaikkan level vitamin itu di tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun