Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sepuluh Fakta Menarik tentang Astronaut

17 September 2022   07:53 Diperbarui: 18 September 2022   15:02 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak yang ingin menjadi astronaut, namun hanya segelintir yang terpilih. (Sumber: Wikimedia Commons)

Ada yang ingin menjadi astronaut? Menjadi orang yang bisa berkelana di luar angkasa di dalam pesawat luar angkasa? Kedengarannya sangat mengasyikkan.

Indonesia pernah memiliki seorang astronaut. Pratiwi Sudarmono, seorang ahli mikrobiologi dari Universitas Indonesia, terpilih untuk ikut serta dalam misi pesawat ulang alik STS-61-H NASA pada Oktober 1985. Akan tetapi, setelah pesawat ulang alik Challenger meledak saat baru meluncur ke langit selama 73 detik, maka misi STS-61-H batal diterbangkan dan Pratiwi tak pernah merasakan berada di luar angkasa.

Meski demikian, bukan berarti peminat untuk menjadi penjelajah angkasa berkurang. Menurut Kompas TV, tiap tahun ada pelamar sebanyak kurang lebih 18 ribu orang ke NASA untuk menjadi astronaut.

Astronaut punya kesempatan untuk melakukan eksplorasi, berkelana di luar angkasa, menyaksikan Bumi dari ketinggian, di mana sebagian besar penduduk Bumi hanya bisa melihat dari foto-foto.

Istilah astronaut berasal dari kata Yunani kuno, “astron nautes” yang berarti pelayar bintang atau star sailor . Untuk menjadi astronaut, harus melewati berbagai latihan berat. Namun, tidak hanya itu. Masih banyak hal menarik tentang astronaut.

  • Astronaut itu awet muda

Dibanding dengan penduduk Bumi, mereka yang berada di luar angkasa menua lebih lambat. Pada dasarnya itu terjadi karena faktor waktu yang merupakan sesuatu yang relatif. Mestinya banyak yang sudah dengar tentang teori relativitas dari Albert Einstein.

Waktu berbentuk melengkung, tidak rata, dan bisa dipengaruhi oleh materi dan energi. Jadi, tergantung dari posisi dan kecepatan, waktu bisa bergerak lebih cepat atau lebih lambat. Jadi para astronaut yang mangkal di International Space Station (ISS), mereka akan menua sedikit lambat dibanding penduduk Bumi.

Menurut situs StarLust, para ilmuwan memperhatikan bagaimana waktu tampaknya lebih lambat di dekat obyek yang sangat besar (misalnya planet, dalam hal ini Bumi), sebab gaya gravitasi Bumi bisa membengkokkan waktu di luar angkasa.

Artinya, waktu melambat dengan semakin jauh kita dari Bumi karena pengaruh gravitasi. Dengan demikian, mereka yang ada di ISS mengalami waktu yang lebih lambat dibanding kita di Bumi, dan pada akhirnya mereka akan menua lebih lambat. Karena jarak ISS dengan Bumi tidak jauh, maka selisih waktunya tidak sampai 1 detik.

Ingat film “Interstellar” garapan sutradara Chris Nolan? Di film itu, tokoh ayah adalah seorang astronaut yang melanglang buana ke luar angkasa dengan pesawat luar angkasa berkecepatan tinggi, meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil. Ketika si ayah kembali ke Bumi, anak yang tertua sudah menjadi seorang nenek, sementara si ayah masih berusia seperti ketika ia meninggalkan Bumi. Pesawat dengan kecepatan tinggi itu menjadi keyword. Si ayah hanya merasakan beberapa bulan bepergian, sementara di Bumi sudah berlalu puluhan tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun