Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tuchel dan Conte Adu Mulut Gara-gara Ambisi

15 Agustus 2022   19:35 Diperbarui: 15 Agustus 2022   19:40 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serunya adu mulut Thomas Tuchel dan Antonio Conte, keduanya lantas diganjar kartu merah. (Sumber: Marc Atkins/Getty Images)

Pada musim kedua bersama Spurs, Conte mendapat beberapa pemain baru, di antaranya Ivan Perisic, pemain sayap dari Inter Milan, dan striker Everton, Richarlison. Dengan modal pemain yang dimilikinya, Conte ingin mengguncang Premier League.

Sementara itu, Tuchel gabung dengan Chelsea pada 26 Januari 2021. Manajer asal Jerman itu hanya punya beberapa hari untuk belanja pemain, sebelum jendela transfer Januari 2021 ditutup. Dan, Tuchel tidak melakukan pembelian apapun saat itu.

Tapi, Tuchel langsung mendapat trofi terbesar di Eropa, Liga Champions 2021. Musim berikutnya, meski tak menjadi juara Premier League, Chelsea sempat menjadi juara Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub. Barangkali, cobaan terbesar Tuchel dan Chelsea adalah pembatasan yang dilakukan oleh Premier League dan UEFA, serta dibekukannya semua aset Roman Abramovich, pemilik Chelsea, imbas dari konflik Rusia-Ukraina.

Karena Chelsea juga dilarang untuk melakukan nego pemain baru, bahkan tak bisa juga melakukan perpanjangan kontrak pemain yang ada, masa depan tampak sangat gelap menjelang berakhirnya musim 2021-22.

Untung saja, datang Todd Boehly mengambil alih Chelsea dari Abramovich. Sehingga, mereka mulai bisa melakukan transaksi membeli pemain yang dibutuhkan.

Tuchel belum meraih gelar Premier League bersama Chelsea. Itu menjadi ambisinya musim ini. Sama halnya dengan Conte, yang ingin mencatatkan diri sebagai manajer pertama yang membawa Spurs berjaya di Premier League.

Karena itulah, Tuchel dan Conte tidak mau timnya kehilangan poin. Kehilangan dua poin adalah kehilangan besar, apalagi jika itu bisa memengaruhi hasil akhir pada Mei tahun depan.

"Kami berdua berjuang untuk tim kami," ujar Conte, seperti dikutip dari MSN Sports, menjelaskan peristiwa antara dirinya dan Tuchel.

Kedua manajer itu sangat ingin melihat timnya semakin menutup jurang yang memisahkan mereka dengan Manchester City dan Liverpool.

"Sejujurnya, wasit memberi saya kartu merah, namun dia tidak mengerti dinamika sesungguhnya. Saya menerima kartu merah itu. Tidak masalah. Bukan hal penting. Masalahnya adalah antara saya dengan manajer yang lain," lanjut manajer yang pernah menjadi juara Premier League bersama Chelsea itu. Conte mengakui bahwa ia dan Tuchel sangat menikmati laga derbi itu.

"Benar, derbi berjalan panas karena pengaruh temperatur hari itu, lalu panas juga di bangku cadangan, sementara laga berjalan panas, suporter juga sangat riuh. Semua persis seperti yang diharapkan pada laga awal musim," kata Tuchel kepada BBC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun