Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

AFCON 2021, Turnamen Sepak Bola yang Diributi Para Manajer Klub Eropa

7 Januari 2022   14:58 Diperbarui: 9 Januari 2022   17:11 1821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trofi Piala Afrika.| Sumber: Giuseppe Cacace via Kompas.com

Africa Cup of Nations (AFCON) edisi 2021 akhirnya akan digelar pada akhir pekan ini, 9 Januari dan kelar pada 6 Februari 2022. Seperti yang edisi yang sudah-sudah, setiap kali Piala Afrika digelar, maka banyak manajer klub Eropa, termasuk mereka yang di Premier League Inggris, yang melancarkan banyak protes.

Mengapa? Ya, karena banyak pemain penting Benua Afrika yang berlaga di liga itu. Mereka bukan hanya pemain utama di tim nasional, namun juga di klub. Apalagi edisi 2021 ini yang harus dua kali dijadwal ulang.

Sebelum edisi 2019, AFCON digelar pada Januari hingga Februari. Ketika itu, seperti biasa, para pemain Afrika pulang ke benua asal disertai dengan gerundelan para manajernya di Eropa.

Lalu, AFCON 2019 digelar pada musim panas. Mesir menjadi tuan rumah dan AFCON diselenggarakan pada 21 Juni hingga 19 Juli tahun itu. Aljazair menjadi juara dan Senegal menjadi runner-up. Tidak ada ujaran berarti pada saat itu. Liga Eropa sedang libur, laga-laga pramusim pun belum dimulai. Para manajer tenang-tenang saja.

Nah, yang bikin runyam adalah edisi 2021. Semula AFCON 2021 akan digelar pada musim panas 2021, seperti dua tahun sebelumnya. Akan tetapi, pada 15 Januari 2020, Confederation of African Football (CAF) mengumumkan akan memajukan turnamen itu menjadi musim dingin 2021, yaitu pada 9 Januari hingga 6 Februari 2021. Alasannya, pada Juni dan Juli di Kamerun akan mengalami kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk menggelar sebuah turnamen sepak bola.

Ya sudah, berarti sekali lagi para manajer harus rela melepas pemainnya pada musim dingin untuk membela negara masing-masing di AFCON. Eh, pada 30 Juni 2020, sekali lagi CAF memindahkan waktu turnamen, kali ini menjadi Januari 2022, tanggalnya sama persis dengan rencana gelaran pada 2021, 9 Januari hingga 6 Februari. Alasan kali ini adalah meledaknya pandemi Covid-19 di seluruh benua.

Meski digelar pada 2022, nama turnamen tetaplah AFCON 2021, agar tetap sesuai dengan kepentingan sponsor.

Riyad Mahrez dan para pemain Aljazair lainnya setelah memenangi AFCON 2019 di Mesir. (Sumber: Sporting News Online)
Riyad Mahrez dan para pemain Aljazair lainnya setelah memenangi AFCON 2019 di Mesir. (Sumber: Sporting News Online)

Sekarang, menjelang bergulirnya turnamen, para manajer klub Eropa sempat tidak mau melepas pemainnya. Covid-19 dengan varian barunya, Omicron, sedang hangat-hangatnya, atau malah panas-panasnya. Kasus bertebaran di mana-mana.

Akan tetapi, panitia AFCON 2021 tetap berkeras untuk menggelar turnamen itu. Malah, klub-klub sudah harus melepas pemainnya 13 hari sebelum turnamen dimulai, yaitu pada 27 Desember 2021, sesuai dengan aturan FIFA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun