Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Melestarikan Tulisan Tangan di Dunia Metaverse

6 Januari 2022   15:20 Diperbarui: 7 Januari 2022   11:14 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan tangan makin langka di dunia yang serba digital. (Sumber: Pexels/Pixabay)

"Tulisan kamu jelek banget sih, kayak tulisan dokter!"

Kalimat itu membuat si empunya tulisan mengalami dua perasaan yang bertentangan. Pertama, tersinggung gara-gara tulisan tangannya dibilang jelek. Kedua, senang karena dibilang seperti dokter, walau hanya tulisannya.

Jangan khawatir, tulisan tangan saya bagus, kok. Sungguh! Kadang saya sampai kagum sendiri. Hahahaha...Padahal, jauh dari itu.

Tempo hari, ada teman yang berulang tahun dan saya mengirim kado untuknya. Karena mesin cetak di rumah sedang ngambek, maka mau tak mau saya harus menuliskan ucapan selamat dengan tulisan tangan.

Saya hanya ingin menulis dua kalimat sebagai berikut:

Selamat ulang tahun
Semoga tambah semangat dan sehat selalu

Sudah begitu saja. Tapi, saya butuh setidaknya lima lembar kertas untuk bisa mendapatkan tulisan tanpa kesalahan. Selalu saja ada salah yang dibuat. Huruf-huruf sambung itu pelik ditulisnya, apalagi saya sudah termasuk jarang menulis dengan tangan.

Sekarang, menulis dilakukan secara digital. Melalui pesan teks, email, atau dokumen di ponsel, di laptop, PC. Tidak ada kertas yang terlibat, tidak ada juga pensil atau bolpoin.

Bahkan, anak-anak sekolah pun, berkat study from home, menulis tugasnya dengan cara digital. Lebih praktis, langsung bisa dikirimkan ke pengajar, bisa diperbaiki dengan cepat, tanpa harus dibusek dengan penghapus atau dilapisi dengan Tip-Ex.

Bahkan, para dokter pun tidak lagi mencoretkan tulisan khasnya untuk menulis resep. Di Rumah Sakit Islam di Cempaka Putih, tempat keluarga kami biasa berobat, ruang praktik para dokter sudah dilengkapi dengan PC. Semua rekaman medis pasien sudah tersedia secara daring.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun