Menyimpan bawang merah itu sangat tricky. Diletakkan begitu saja di dapur, bisa busuk jika terlalu lama.Â
Tidak menyimpan bawang merah sekali, rasanya aneh. Adakalanya kita mendadak butuh bawang merah, misalnya jika tiba-tiba kepingin sambal kecap.
Saya pernah mencoba menyimpan di lemari es dalam kondisi belum dikupas. Langsung saja dikemas di dalam wadah dan tutup rapat. Sepekan kemudian, saya tengok itu bawang merah sudah busuk bukan main. Tempat sampah adalah wadah berikutnya.
Lalu, saya menemukan di market place ada yang menjual bawang merah dan putih kupas. Wah, saya senang sekali. Jadi, saya tidak harus berurai air mata gara-gara mengupas bawang merah.
Pembelian minimal adalah 250 gram. Lumayan banyak untuk saya, mengingat saya jarang memasak.
Lalu, saya coba simpan di kulkas dengan cara yang sama seperti di atas. Ternyata setali tiga uang. Tidak butuh waktu lama untuk bawang merah itu membusuk. Penyebabnya karena mendingin, bawang-bawang itu jadi basah dan menjadi lembek. Bawang putih masih lumayan aman.
Lalu, saya pikir bagaimana kalau ada alas yang menyerap uap air dari kulkas. Saya coba dengan mengalasi wadah dengan kertas tissue, jenis apa saja tak masalah.
Saya memakai tiga lembar. Saya selalu memakai prinsip angka ganjil. Satu lembar tissue terlalu tipis, dua lembar tak saya pakai. Akhirnya saya pakai tiga lembar.
Bawang merah dan putih disimpan di wadah yang berbeda tentunya, di atas alas tissue, tutup rapat.
