Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Mbak, Rekeningnya Sudah Mati..."

5 Juli 2021   07:10 Diperbarui: 5 Juli 2021   07:24 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobile banking mempermudah transaksi. (Sumber: Koleksi pribadi)

Saya pernah punya rekening di Bank Mandiri, berbelas tahun lalu. Kadang, kalau ada rezeki lebih (baca: sisa duit gaji, kalau masih ada), maka akan saya setorkan ke rekening itu. Jika saya tidak lagi punya uang, padahal gajian masih lama, maka uang yang ada di rekening itu akan saya pakai.

Sampai suatu ketika saya lupa sama sekali dengan rekening itu dan juga kartu ATM-nya. Soalnya, saya berganti dompet dan kartu ATM itu tidak terbawa serta.

Penyebab lainnya adalah karena saya tidak lagi menyetor ke rekening itu. Masalahnya, tidak ada lagi uang gaji yang tersisa setiap bulan. Hahaha

Lalu, suatu kali, saya membongkar lemari dan ketemulah dompet lama yang berisi ATM tersebut. Saya lihat kartu ATM itu belum habis masanya. Masih ada beberapa bulan. Ketika itu, saya tidak pasti apakah masih ada uang di rekening kartu itu.

Lalu, saya coba saja untuk mengambil uang. Kebetulan, saya masih ingat personal identification number kartu tersebut. Saya pun mendatangi anjungan tunai mandiri yang ada di kantor.

Saya bingung karena mesin itu tidak mengenali kartu yang saya punya. Padahal banknya sama. Terus menerus saya coba, barangkali saja saya salah tekan PIN. Saya mulai deg-degan. Ada apa dengan rekening saya?

Akhirnya saya menyerah dan saya pun mendatangi kantor cabang yang letaknya tepat di sebelah gedung kantor saya.

Saya menunggu giliran untuk menemui customer service. Mas yang menemui saya, saya tidak ingat namanya, sangat ramah. Dengan sabar, dia mendengarkan masalah yang saya hadapi.

Lalu, dia meminta buku tabungan (untung saja saya tidak lupa membawanya) dan kartu ATM. Klik…klik…klik…Setelah beberapa kali menekan keyboard, si Mas kemudian mengatakan: “Mbak, rekeningnya sudah mati. Dana yang ada di dalamnya sudah mencapai batas terendah dan dibekukan oleh sistem secara otomatis.”

Rupanya dana yang pernah saya transfer terpakai untuk biaya administrasi setiap bulan dan akhirnya habis. Tentu saja! Betapa banget saya ini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun