Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berurusan dengan "Agensi Pemberes Utang"

17 Juni 2021   21:39 Diperbarui: 17 Juni 2021   21:44 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kartu kredit (Kredit foto: jcomp @ freepik)

Rasanya, sedikit langka untuk menemukan orang yang tak berutang atau pernah memiliki utang pada masa kini. Saya pun salah satu yang pernah punya utang. Alhamdulillah, semua utang itu kini sudah lunas. 

Meski demikian, saya pernah mengalami peristiwa yang benar-benar membuat kacau hidup. Entahlah apa yang saya pikirkan ketika itu, namun peristiwa ini memang saya alami. Ini untuk pertama kalinya saya menceritakan apa yang pernah menimpa saya. Semoga artikel ini bisa menjadi contoh untuk yang lain agar tidak terperosok seperti yang saya alami.

Sekitar 10 tahun yang lalu, saya pernah memiliki beberapa lembar kartu kredit. Pemakaiannya memang tidak ada yang mencapai limit, tapi tetap saja saya dibuat pusing jika sudah saatnya untuk "bayar-bayar". Akhirnya saya pikir untuk mencoba meminjam melalui fasilitas kredit tanpa agunan alias KTA.

Lumayanlah, ada satu kartu yang bisa dilunasi dan juga untuk membayar yang lainnya. Tapi, hanya itu. Bulan berikut, beban utang saya jadi bertambah dengan adanya KTA. Singkat cerita, saya akhirnya tetap punya beberapa lembar kartu kredit ditambah dengan setidaknya pinjaman KTA.

Pening saya dibuatnya. Tiap bulan, gaji yang saya terima hanya lewat begitu saja. Ajaibnya, saya masih bisa hidup. Masih bisa pergi ke kantor setiap hari.

Suatu hari, melalui pesan pendek alias SMS, saya menerima sebuah pesan yang isinya adalah bantuan untuk melunasi kartu kredit, dengan iming-iming diskon sebesar 20 persen. Saya tidak tahu pasti bagian mana yang mendapat diskon.

Saat itu, SMS seperti itu sering sekali saya terima. Biasanya hanya saya hapus, namun tidak kali ini.

Karena sudah terpepet, saya pun menghubungi nomor telepon yang tertera. Saya balas SMS itu. Tidak sampai 5 menit, saya mendapat balasan. Suara di seberang sana mengatakan kalau mereka bisa membantu saya. Sudah banyak yang mereka bantu dan sukses terlepas dari utang.

Saya diminta untuk menyiapkan semua berkas berupa tagihan kartu kredit dan juga KTA. Mereka juga meminta saya untuk membawa kartu kreditnya. Sore itu, saya pergi ke kantor mereka di daerah Tebet.

Bangunan kantor mereka sungguh kumuh. Di lobi bawah, ada beberapa kantor biro perjalanan, tapi saya tidak yakin apakah kantor-kantor itu masih beroperasi kalau dilihat dari penampakannya. Kantor tujuan saya ada di lantai 3, kalau tidak salah ingat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun