Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia cenderung berorientasi pada layanan pendidikan (intruksional) dan pencegahan yang dimana masing-masing layanan tersebut bekerjasama untuk menjalankan asas, prinsip, fungsi serta tujuan dari bimbingan dan konseling itu sendiri. Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia dalam upaya membantu siswa untuk mencapai perkembangan yang optimal sesuai dengan potensinya masing-masing.Â
Adanya pengoptimalan layanan dalam bimbingan dan konseling sangat ditekankan karena untuk mencapai perkembangan yang optimal dibutuhkan sebuah layanan yang baik dan berkualitas. Sebab keberhasilan sebuah layanan bimbingan dan konseling erat kaitannya dengan pelayanan yang diberikan seorang konselor kepada konseli. Beberapa layanan dalam bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:
1. Layanan Orientasi
Layanan untuk membantu siswa mengenal, memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tertama lingkungan sekolahnya. Misalnya, siswa baru yang notabennya masih belum mengenal kondisi dan lingkungan di sekolah barunya. Sehingga masih membutuhkan bimbingan lebih agar tidak ada kebingungan dan kecanggungan dari dirinya dalam penyesuaian diri dengan teman, guru ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan sekolah barunya.
2. Layanan Informasi
Layanan untuk memberikan informasi serta pemahaman kepada siswa agar dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan siswa itu sendiri. Misalnya, guru bimbingan konseling memberikan informasi seputar perguruan tinggi yang ada di Indonesia kepada siswa kelas IX serta memberikan arahan mengenai langkah-langkah yang harus ditempuh oleh siswa sebelum masuk ke perguruan tinggi tersebut.
3. Layanan Pembelajaran
Dalam layanan pembelajaran ini siswa diharapkan mampu mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar dengan baik. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Dalam hal ini, kegiatan konseling harus bisa menempatkan konseli pada bidang yang sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. Agar bakat tersebut mampu disalurkan secara optimal maka diperlukan adanya ketelitian dalam memberikan keputusan prihal bakat dan cara penyalurannya.
5. Layanan Penguasaan Konten
