Mohon tunggu...
Irsyad novanto
Irsyad novanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - WorkHard

Planology and Trader

Selanjutnya

Tutup

Financial

Lebih Baik Mana Investasi Obligasi atau Saham?

16 Mei 2020   12:48 Diperbarui: 16 Mei 2020   12:46 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Menurut kalian lebih baik mana antara investasi dalam bentuk Obligasi atau dalam bentuk Saham ?. Namun sebelum kita melangkah lebih jauh kemana kita harus berinvesstasi perlu kita tau arti dari bentuk barang yang akan kita pilih, khususnya ketika kita memilih investasi Obligasi atau Saham. Pengertian dari Obligasi merupakan surat hutang dalam jangka menengah dan juga jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Isi dari obligasi itu sendiri ialah berupa perjanjian antara dua belah pihak, yaitu yang berhutang dan yang dihutangi.

Dari perjanjian tersebut pada umumnya terdapat kupon/bunga yang diberikan oleh yang berhutang yang nantinya akan diberikan kepada yang dihutangi pada periode tertentu sesuai dari kesepakatan kedua belah pihak. Kemudian jenis dari surat hutang atau Obligasi ada beberapa macam yaitu :

Obligasi Koorporasi merupakan Obligasi yang diterbitkan oleh BUMN/BUMD atau juga bisa diterbitkan oleh perusahaan swasta. Obligasi  Koorporasi memiliki sejumlah keuntungan yang ada di dalamnya salah satunya seperti, dapat memberikan kita fixed income berupa bentuk kupon/bunga. Kupon atau bunga akan dibayarkan secara regular atau secara rutin sesuai perjanjian dan biasanya nominal dari bunga tersebut lebih tinggi daripada bunga yang kita terima saat deposito perbankan.

Surat Utang Negara (SUN) adalah surat utang yang dijamin pembayaran bunganya oleh negara sesuai masa berlaku. SUN biasanya digunakan pemerintah untuk menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Para investor SUN biasanya biasanya melalui pasar perdana dan pasar sekunder. Penawaran atau penjualan SUN yang berlaku di pasar perdana/primer biasanya dilakukan secara lelang yang nantinya peserta lelang tersebut umumnya diikuti oleh Bank dan Perusahaan efek yang telah ditunjuk oleh Menteri Keuangan. SUN memiliki 2 jenis yaitu Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara (Retail/ORI)

Sukuk Koperasi adalah instrumen berpendapatan yang diterbitkan secara syariah, pendapatan Sukuk Koperasi berdasarkan akad yang sudah ditentukan oleh OJK.

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan instrumen yang utama dalam pembiayaan APBN. SBSN diterbitkan oleh pemerintah sejak tahun 2008. samapai saat ini SBSN termasuk instrumen utama dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur pemerintah.

Efek Beragun Aset (EBA) adalah efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi kolektif yang portofolionya terdiri dari aset keuangan berupatagihan timbul seperti tagihan kartu kredit dan tagihan timbul di masa depan (future receivables). EBA memiliki manfaat yakni menjadi alternatif dari pemilihan investasi jangka panjang berupa surat berharga dengan rating yang terbaik dengan cara pada pemilihan KPR hanya yang berkualitas juga.

Ngomong tentang investasi Obligasi balum lengkap jika belum ada contoh congritnya. Misalnya yaitu ketika pemerintah menjual surat hutang untuk memenuhi kebutuhan dana dari pembangunan infrastruktur daerah kemudian kita membeli obligasi tersebut. Obligasi ini sendiri sebenarnya bermacam-macam harganya, sebagai contoh kita ambil di harga Rp. 1.000.000,00.

Dari harga tersebut nantinya kita akan memperoleh bunga atau kupon yang akan dibayarkan oleh pemerintah dengan waktu yang telah dijanjikan, misalnya pemerintah tersebut memberikan bunga 10% per tahun atau per bulan sesuai kesepakatan, maka kita akan memperoleh 10% dari 1.000.000 tiap tahunnya atau juga bisa dibayarkan total saat sudah jatuh tempo. Intinya dari Obligasi ini adalah kita meminjamkan uang kepada sebuah perusahaan/pemerintahan, kemudian pihak yang memiliki obligasi ini mengembalikan uang kita dengan bunga yang sudah ditentukan sebelumnya.

Menurut saya investasi obligasi ini cocok buat kita yang ingin memulai untuk berinvestasi, karena investasi Obligasi memiliki resiko yang rendah dibandingkan dengan investasi saham. Begitu juga dengan nilai keuntungan yang di dapat, investasi obligasi memiliki profit value yang lebih rendah juga daripada saham. Jadi untuk investasi, obligasi mudah untuk diprediksi karena outcome yang akan kita terima sudah jelas sesuai dari kesepakatan.

 Berikutnya kita bahas tentang saham, saham dapat didefinisikan sebagai instrumen keuangan yang mengacu kepada  kepemilikan sebuah perusahaan. Namun jika disederhanakan lagi arti dari saham adalah sebuah bukti kepemilikan perusahaan yang bentuknya berupa selembar kertas.

Jadi seandainya anda memiliki saham katakanlah sebesar 20% dari perusahaan sawit, maka artinya sebesar 20% benda/barang yang ada di dalam perusahaan sawit tersebut anda miliki dan jika kita analogikan perusahaan seperti pizza anda mempunyai 20% dari slize pizza tersebut. Begitu juga ketika perusahaan itu mendapatkan keuntungan otomatis 20% dari total keuntungannya adalah punya anda. Untuk saham sendiri mempunyai nilai tertentu, ada yang memiliki harga yang mahal dan ada yang murah, itu semua tergantung dari valuasi perusahaannya.

Nah harga saham ini kenapa sih bisa murah atau mahal? Jadi bisa diibaratkan kita beli makanan, semakin besar makanannya maka semakin besar harganya atau semakin enak maka harganya pun juga semakin mahal pula. Hukum tersebut juga berlaku pada saham, semakin besar perusahaannya, semakin keren perusahaannya, semakin bagus perusahaannya maka semakin mahal harganya.

Beda jika kita beli saham dari perusahaan kecil dan beli saham dari perusahaan yang sudah besar. Pernyataan tadi adalah penjelasan yang menurut saya super duper simpel untuk dimengerti. Namun besar atau kecilnya perusahaan bukan menjadi jaminan pokok yang dapat menentukan harga sebuah saham, jadi besar kecilnya perusahaan bukan satu-satunya faktor.

Ada banyak faktor yang tidak dapat kita ketahui yang dapat menentukan harga saham ini jadi mahal atau murah. Analoginya hampir mirip seperti tadi, seperti kita saat pergi ke sebuah restoran terus kita beli makanan dan makanannya kecil, tapi harganya mahal. Nah kalo kita beli makanan di restoran makanannya enak, kemudian juga terjamin jadi orang bersedia beli dengan harga yang mahal.

Sama halnya dengan perusahaan, banyak hal yang dapat mempengaruhi harga sebuah perusahaan tergantung harga perusahaan ini di pasar itu berapa. Faktornya banyak, contoh dapat dilihat dari CEO nya. Jika CEO nya terkenal bisa jadi perusahaan ini menjadi mahal kemudian faktor lain bisa dilihat dari keuntungan yang biasa dihasilkan atau juga bisa dilihat dari bisninya itu sustainable atau tidak untuk beberapa tahun ke depan, dsb.

Saya rasa sudah cukup penjelasan dari pertimbangan lebih baik mana investasi Obligasi atau Saham. Pertimbangkan baik-baik pilihan anda untuk berinvestasi/akan mengalokasikan uang anda kemana. Karena banyak juga case orang menyesal karena tidak mempelajari terlebih dahulu instrumen mana yang akan dipilih dan akhirnya uang mereka dapat habis. Satu pesan saya dalam berinvestasi selalu ingat " Roma tidak dibangun dalam satu malam".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun