Mohon tunggu...
Irsyad novanto
Irsyad novanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - WorkHard

Planology and Trader

Selanjutnya

Tutup

Financial

Lebih Baik Mana Investasi Obligasi atau Saham?

16 Mei 2020   12:48 Diperbarui: 16 Mei 2020   12:46 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Jadi seandainya anda memiliki saham katakanlah sebesar 20% dari perusahaan sawit, maka artinya sebesar 20% benda/barang yang ada di dalam perusahaan sawit tersebut anda miliki dan jika kita analogikan perusahaan seperti pizza anda mempunyai 20% dari slize pizza tersebut. Begitu juga ketika perusahaan itu mendapatkan keuntungan otomatis 20% dari total keuntungannya adalah punya anda. Untuk saham sendiri mempunyai nilai tertentu, ada yang memiliki harga yang mahal dan ada yang murah, itu semua tergantung dari valuasi perusahaannya.

Nah harga saham ini kenapa sih bisa murah atau mahal? Jadi bisa diibaratkan kita beli makanan, semakin besar makanannya maka semakin besar harganya atau semakin enak maka harganya pun juga semakin mahal pula. Hukum tersebut juga berlaku pada saham, semakin besar perusahaannya, semakin keren perusahaannya, semakin bagus perusahaannya maka semakin mahal harganya.

Beda jika kita beli saham dari perusahaan kecil dan beli saham dari perusahaan yang sudah besar. Pernyataan tadi adalah penjelasan yang menurut saya super duper simpel untuk dimengerti. Namun besar atau kecilnya perusahaan bukan menjadi jaminan pokok yang dapat menentukan harga sebuah saham, jadi besar kecilnya perusahaan bukan satu-satunya faktor.

Ada banyak faktor yang tidak dapat kita ketahui yang dapat menentukan harga saham ini jadi mahal atau murah. Analoginya hampir mirip seperti tadi, seperti kita saat pergi ke sebuah restoran terus kita beli makanan dan makanannya kecil, tapi harganya mahal. Nah kalo kita beli makanan di restoran makanannya enak, kemudian juga terjamin jadi orang bersedia beli dengan harga yang mahal.

Sama halnya dengan perusahaan, banyak hal yang dapat mempengaruhi harga sebuah perusahaan tergantung harga perusahaan ini di pasar itu berapa. Faktornya banyak, contoh dapat dilihat dari CEO nya. Jika CEO nya terkenal bisa jadi perusahaan ini menjadi mahal kemudian faktor lain bisa dilihat dari keuntungan yang biasa dihasilkan atau juga bisa dilihat dari bisninya itu sustainable atau tidak untuk beberapa tahun ke depan, dsb.

Saya rasa sudah cukup penjelasan dari pertimbangan lebih baik mana investasi Obligasi atau Saham. Pertimbangkan baik-baik pilihan anda untuk berinvestasi/akan mengalokasikan uang anda kemana. Karena banyak juga case orang menyesal karena tidak mempelajari terlebih dahulu instrumen mana yang akan dipilih dan akhirnya uang mereka dapat habis. Satu pesan saya dalam berinvestasi selalu ingat " Roma tidak dibangun dalam satu malam".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun