Mohon tunggu...
Indra R Setiawan
Indra R Setiawan Mohon Tunggu... -

Mencoba menuangkan keresahan dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sepak Bola dan Kemanusiaan

24 September 2018   11:02 Diperbarui: 26 September 2018   12:36 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
jateng.tribunnews.com

Bandung, 23 September 2018. Pertandingan antara Persib vs Persija berakhir dengan kemenangan Persib Bandung. Stadion Gelora Bandung Lautan Api menjadi saksi kemenangan Persib Bandung yang sudah sejak lama dinantikan oleh pendukung persib akhirnya dapat diraih pada pertandingan tersebut, akan tetapi kemenangan tersebut harus tercoreng akibat  perbuatan tidak manusiawi yang dilakukan oleh para oknum pendukung tim tuan rumah tersebut. 

Seperti yang telah diperbincangkan di media sosial telah terjadi dugaan penganiayaan dan kekerasan yang mengakibatkan kematian terhadap salah satu penonton sepakbola yang datang ke stadion Gelora Bandung  Lautan Api untuk menyaksikan laga antara Persib dan Persija, sungguh sangat disayangkan perbuatan tersebut apalagi dalam video yang beredar korban diperlakukan tidak manusiawi oleh para oknum pendukung persib, dan para manusia yang berada pada saat kejadianpun mereka hanya melihat korban tetapi lamban dalam memberikan pertolongan. 

Para pelaku tidak memiliki rasa kemanusiaan dan adab, pelaku sudah tidak takut terhadap hukum yang ada di Indonesia karena bagi mereka membunuh atau menganiaya suporter rival adalah hal yang sudah biasa. 

Himbauan larangan datang ke GBLA untuk para suporter persija sebelum laga antara persib dan persija telah disampaikan oleh kapolda serta gubernur Jawa Barat, tetapi Korban merupakan penonton biasa yang datang ke Stadion GBLA tanpa  menggunakan atribut tim kesayangannya, berarti dalam pertandingan  tersebut korban tidak mendukung persib ataupun persija dalam hal ini  korban bersikap netral. 

Walaupun dalam hati si korban, ia merupakan  pendukung persija tetapi apa korban menonjolkan diri menjadi pendukung  persija di depan ribuan suporter persib?, jika ia memang menonjolkan  diri menjadi suporter persija tentu ia datang ke stadion GBLA untuk  bunuh diri tetapi korban tidak seperti itu, korban datang ke stadion  GBLA menggunakan atribut / pakaian biasa sehingga dapat dikatakan pada  saat di GBLA korban bukan pendukung tim persib maupun persija. Pantaskah kalian sebagai manusia memperlakukan korban seperti itu?, 

"Stop kekerasan dan penganiayaan dalam Sepak Bola, bersainglah dengan kreatifitas bukan dengan kekerasan".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun