Mohon tunggu...
Irsan Nurfalah
Irsan Nurfalah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasasiwa Pendidikan Bahasa Sunda Universitas Pendidikan Indonesia

Segala puji hanya milik Allah, Kesempurnaan hanya milik Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKNT UPI 2021: Implementasi Gerakan Literasi Digital di Sekolah Dasar

8 September 2021   11:35 Diperbarui: 8 September 2021   11:40 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kegiatan  sekolah  yang  terhambat  dimasa  pandemi  ini  salah satunya  yaitu  program  gerakan literasi sekolah sehingga membuat minat baca siswa semakin menurun. Berdasarkan laporan PISA akhir tahun 2019, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, lalu skor matematika ada di peringkat 72 dari 78 negara, dan skor sains ada di peringkat 70 dari 78 negara.  Rendahnya tingkat minat baca siswa membuktikan bahwa Indonesia belum optimal dalam mengembangkan proses pendidikan. 

Oleh karena itu untuk meningkatkan minat baca siswa, Kemdikbud mengembangkan program gerakan literasi sekolah. Kegiatan literasi ini sangat penting karena dengan diadakannya kegiatan ini peserta didik mampu bersosialisasi melalui kemampuan berbahasanya dan memahami makna suatu informasi dengan sejelas-jelasnya (Prasetya, 2020).

Sebagai bentuk dukungan terhadap perogram gerakan literasi ini Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)  ikut berkontribusi dalam menanggulangi rendahnya perolehan skor PISA Indonesia. Melalui program KKN dengan mengangkat tema literasi, yang bertujuan untuk mengembangkan budaya literasi di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup. Sesuasi dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti.

Salah satu upayanya yaitu seperti yang dilakukan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, Irsan Nurfalah yang melaksanakan program KKN nya di SDN 1 Cidadap Sukabumi. Bekerjasama dengan guru yang mengajar di kelas 2 berupaya meningkatkan literasi siswa dalam pembelajaran walaupun dilakukan secara daring. Dengan cara melibatkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi yaitu menggunakan Media Online agar membantu para guru meningkatkan pembelajaran yang menarik, sehingga siswa dapat lebih aktif saat proses pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya guru dengan dibantu mahasiswa  menerapkan literasi secara daring dan penerapannya dilakukan dengan cara memberikan tugas/materi kepada siswa sesuai dengan RPP pertema melalui grup whatsapp dan terkadang menyuruh siswa untuk memvideokan kegiatan membaca. Kegiatan literasi siswa tidak hanya membaca saja tetapi juga berhitung sesuai dengan tugas yang diberikan. Cara menilai keterampilan siswa dilihat melalui tulisan siswa dari tugas yang dikumpulkan.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Malawi, dkk (2017) ada tiga fase pelaksanaan pembelajaran literasi di SD yaitu yang pertama fase praaktivitas di mana guru harus merencanakan dan merancang kegiatan pada saat akan melaksanakan literasi, kedua fase aktivitas ini lebih ke dalam kegiatan yang dilakukan oleh siswa seperti membaca, menulis, dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan literasi, dan ketiga fase pascaaktivitas yaitu berupa keberhasilan yang telah dicapai dari proses pembelajaran yang telah dilakukan seperti menghasilkan produk, menunjukkan kinerja hasil belajar, dan lain-lain. Adapun kendala dalam melaksanakan kegiatan literasi pada masa pandemi Covid-19 adalah guru dan orang tua tidak dapat sepenuhnya mengontrol belajar anak di rumah, serta buku-buku untuk bahan bacaan siswa di rumah masih kurang karena sekolah hanya memberikan pinjaman berupa buku tema saja.

Mengenai implementasi gerakan literasi sekolah pada masa pandemi Covid-19 dalam meningkatkan minat baca siswa di SDN 1 Cidadap Sukabumi tahun Pembelajaran 2020/2021 bahwa  dengan adanya program KKN bertema literasi ini  guru yang mengajar di kelas 2 dengan dibantu mahasiswa sudah menerapkan kegiatan literasi secara daring dengan cara memberikan tugas kepada siswa untuk membaca dan memberikan soal dari buku tema atau buku LKS yang dipinjamkan dari sekolahan setiap hari sesuai dengan jadwal belajarnya melalui grup whatsapp. Terkadang guru menyuruh siswa untuk memvideokan kegiatan membaca di rumah atau menyuruh siswa datang ke sekolah untuk kegiatan membaca. Hal tersebut dapat membuat siswa melaksanakan kegiatan literasi seperti membaca, menulis, dan berhitung sesuai dengan tugas yang diberikan guru dan dengan begitu siswa dapat meningkatkan kemampuan membacanya dan minat membacanya. 

Penulis :

Irsan Nurfalah, Prodi Pendidikan Bahasa Sunda, Universitas Pendidikan Indonesia.

Askolani, SE., M.M., Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 33

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun