Mohon tunggu...
Irsan Nur Hidayat
Irsan Nur Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Jakarta, Indonesia

Pencinta Sepak Bola yang juga Penikmat Dinamika Politik.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Skuad Klopp yang Tak Lagi Klop

23 Februari 2021   17:11 Diperbarui: 23 Februari 2021   17:55 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akan tetapi, eksperimen yang dilakukan Jurgen Klopp ini tidak membuahkan hasil yang maksimal. Karena pemain-pemain pengganti yang coba digunakan Klopp ini belum memiliki pengalaman, sehingga kerap kali masih melakukan kesalahan, lalu bek darurat yang dicoba Klopp pun tidak bermain dengan baik karena memang bukan posisi aslinya.

Selain itu, pada jendela transfer musim dingin yang baru saja berakhir, Liverpool terpaksa merogoh koceknya guna menambal "lubang" di lini belakang mereka dengan meminjam Ozan Kabak dari Schalke 04 disertai dengan opsi pembelian serta membeli Ben Davies dari Preston North End yang berada di divisi Championship. 

Banyak yang mengatakan ini adalah sebuah panic buying yang dilakukan oleh Liverpool. Kendati demikian, tetap saja kita tidak bisa menargetkan performa yang tinggi dari mereka berdua, mengingat Ozan Kabak masih amat muda dan Ben Davies berasal dari liga yang merupakan kasta di bawah Liga Inggris. Bahkan, Ozan Kabak sempat melakukan eror yang berujung gol pada saat Liverpool dikalahkan Leicester City dengan skor 1-3, sedangkan Ben Davies masih belum dapat menit bermain hingga saat ini karena cedera.

Lini Depan Liverpool Yang Tumpul Membuat Mereka Makin Terpuruk

Bagi tim yang memiliki masalah di lini pertahanan, jika mereka masih ingin memenangkan pertandingan, maka kuncinya adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya tanpa mempedulikan kebobolan mereka. Karena di liga, menang 4-3 dan menang 10-0 pun akan tetap dihitung tiga poin, sehingga, yang paling penting adalah tim tersebut harus mampu memenangkan pertandingan sebanyak mungkin. 

Terlebih bagi Liverpool yang menyandang status juara bertahan dan tentunya mereka ingin mempertahankan gelar liga sekaligus menyamai torehan gelar mereka dengan rival abadi Manchester United yang telah mengoleksi 20 gelar sejauh ini.

Sebetulnya, pasca kehilangan van Dijk, Liverpool pun masih dapat memenangkan pertandingan dan bahkan masih menduduki puncak klasemen sementara. Mohammed Salah dan Sadio Mane yang menjadi tumpuan Liverpool musim ini ditambah hadirnya Diogo Jota menegaskan Liverpool masih baik-baik saja ketika itu. Diogo Jota merupakan sebuah pembelian yang sangat brilian, mengingat Roberto Firmino sejak awal musim ini mengalami penurunan performa. Kontribusinya cukup baik bagi The Reds, ia mencetak beberapa gol, sehingga kehilangan Firmino yang tengah dalam kondisi penurunan ini tidak berpengaruh banyak.

Masalah yang kemudian harus dihadapi oleh Liverpool adalah bagaimana jika lini depan mereka tidak menampilkan performa yang maksimal? Hal inilah yang terjadi beberapa waktu belakangan. Sejak kemenangan telak mereka atas Crystal Palace dengan skor 7-0 pada pertengahan Desember lalu, praktis mereka cukup sulit untuk meraih kemenangan pada 11 laga selanjutnya di liga. Mereka hanya mampu mencatatkan kemenangan atas Spurs dan West Ham dengan skor yang sama, 3-1, sisanya berakhir dengan tiga hasil imbang, dan enam kekalahan. Dalam 11 laga itu, mereka hanya mampu mencetak 9 gol. 

Dari sini dapat disimpulkan bahwa ada masalah di lini depan mereka juga. Mohammed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino tidak tampil maksimal. Selain itu, Diogo Jota juga sedang dibekap cedera, lalu pemain-pemain lain seperti Divock Origi dan Xherdan Shaqiri pun juga dirasa tidak memberikan impact yang besar. Tidak maksimalnya lini depan ini bisa dikatakan juga berpengaruh pada kekalahan mereka. Bahkan, Jurgen Klopp sendiri pun mengamini bahwa lini depannya tidak cukup baik atau klinis setelah post-match interview pada laga kontra Everton kemarin.

Pentingnya Kedalaman Skuad Yang Harusnya Dimiliki Oleh Tim Sekelas Liverpool

Bagi sebuah tim yang bermain dengan intensitas tinggi, kedalaman skuad yang cukup baik rasa-rasanya merupakan hal yang mutlak. Kita tahu bahwa Liverpool bermain di empat kompetisi. Selain itu, gaya bermain mereka yang mengandalkan gegenpressing juga cukup menguras stamina. Lalu, keadaan Pandemi COVID-19 yang cukup membuat jadwal pertandingan menjadi lebih padat sehingga jarak antar pertandingan bisa dikatakan cukup pendek. Hal ini menuntut mereka untuk selalu menampilkan yang terbaik di lapangan jika mereka ingin memenangkan laga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun