Mohon tunggu...
Irsan Nur Hidayat
Irsan Nur Hidayat Mohon Tunggu... Freelancer - Jakarta, Indonesia

Pencinta Sepak Bola yang juga Penikmat Dinamika Politik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hoaks Menjadi Masalah Lain di Tengah Pandemi Ini

8 April 2020   15:05 Diperbarui: 8 April 2020   15:13 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini kita tengah dirundung masalah besar bersama-sama, bukan saja masalah Indonesia, tetapi juga dunia, yaitu Pandemi COVID-19. Kasus pertama yang diumumkan pada 2 Maret 2020 yang lalu berjumlah 2 orang, dalam rentang waktu sebulan kemudian sudah menembus 2000 orang, dan ini belum sampai pada puncaknya, beragam prediksi dikeluarkan oleh yang ahli atau kompeten pada bidangnya, ada yang bilang April, Mei, bahkan Juni. 

Semua itu masih kemungkinan dan semua itu bisa terjadi, tergantung dinamika yang ada di lapangan, baik dari kebijakan pemerintah atau otoritas yang terkait, dalam hal ini adalah Presiden, Kemenkes, dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 yang dipimpin oleh Kepala BNPB. Tentunya ini menjadi masalah besar bagi seluruh masyarakat, mengingat pandemi ini meluluhlantakkan segala aspek termasuk ekonomi. Tak sampai di situ, muncul masalah lainnya dari pandemi ini, yaitu Hoaks atau Kabar Bohong.

Hoaks sebenarnya bukan hal baru di negeri ini, terlebih di tengah meningkatnya arus perkembangan teknologi membuat informasi dapat semakin cepat tersampaikan ke masyarakat, yang membuat beragam informasi bisa kita dapatkan dari sentuhan jari pada ponsel kita. Hoaks juga biasanya tergantung momentum memang. Tahun lalu kita baru saja melaksanakan Pemilu 2019 baik Pileg maupun Pilpres. 

Dalam Pemilu ini peredaran hoaks cukup tinggi. Hoaks tertinggi adalah pada kategori Politik dan Pemerintahan dan diikuti oleh Kesehatan, Fitnah, dan Kejahatan. Beberapa saat yang lalu, saya baru melihat konferensi pers yang dilakukan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika kita, Johnny G. Plate. Beliau mengatakan sebaran hoaks saat ini cukup tinggi bahkan sampai 1000 lebih. Hal ini cukup memprihatinkan, karena penyebarannya makin masif. 

Jika tahun lalu kita diperlihatkan hoaks tertinggi di bidang politik karena adanya Pemilu, mungkin saja tahun ini kategori hoaks yang tertinggi akan jatuh kepada bidang Kesehatan mengingat sebelumnya saja hoaks tertinggi kedua adalah pada bidang kesehatan dan kebetulan momentum sekarang adalah pandemi COVID-19 yang bahkan kita sendiri tidak tahu kapan akan selesainya.

Hal ini perlu diwaspadai, mengingat kesehatan kaitannya dengan hidup matinya manusia juga, jangan sampai dengan berita-berita hoaks kesehatan yang salah dan menyesatkan ini sampai mengakibatkan kematian yang konyol. Perlu ada perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Kita bisa menjadi agen klarifikasi hoaks setidaknya kepada rekan-rekan kita seperti di media Whatsapp, Facebook, Instagram, dan Twitter. Keempat media sosial ini terutama Whatsapp dan Facebook menyumbang sebaran hoaks terbanyak sampai saat ini. 

Pemerintah juga harus serius bekerja sama dengan platform-platform di atas untuk membantu menyebarkan informasi yang benar khususnya terkait COVID-19 ini, disertai penindakan terhadap pembuat hoaks ini menggunakan peraturan perundang-undangan yang ada seperti UU ITE. Sinergi yang baik dari pemerintah dan masyarakat akan membuat "masalah lain" dari COVID-19 dapat terselesaikan. Semoga masalah-masalah yang timbul akibat dari Pandemi ini dapat terselesaikan dan kita semua dapat beraktivitas kembali seperti biasanya atau normal. Aamiin...

Sumber artikel terkait kategori hoaks: https://aptika.kominfo.go.id/2019/04/sejak-agustus-2018-kominfo-identifikasi-1-224-hoaks/ 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun