Mohon tunggu...
Irpan Rais
Irpan Rais Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa Unissula

hobi futsal,nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pondok Pesantren Dalam Masyarakat

16 Januari 2023   00:12 Diperbarui: 16 Januari 2023   00:20 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang/laduni.id

Oleh : Irfan Rais Saputra

Moh Farhan, S.Pd.I, S.Hum, M.Pd.I.

Kata pesantren berasal dari kata santri yang diawali dengan awalan pe dan akhiran an yang berarti tempat tinggal para santri. Sementara itu, asal kata "santri" menurut Majid de Nurcholi dapat dilihat dari dua pendapat. Pendapat pertama mengatakan bahwa Santri berasal dari kata Sastri yang merupakan kata Sanskerta yang berarti terpelajar. Kedua, pendapat tersebut mengartikan bahwa santri sebenarnya berasal dari kata Jawa "cantrik", yaitu orang yang selalu mengikuti seorang guru kemanapun guru itu pergi. Di Indonesia, istilah pesantren lebih dikenal dengan pesantren. Berbeda dengan pesantren, Pondok berasal dari kata Arab funduq yang berarti hotel, asrama, rumah dan tempat tinggal sederhana.

Sebagai lembaga pendidikan yang telah lama berkembang di Indonesia, pesantren telah berhasil memajukan dan mengembangkan kehidupan beragama di Indonesia, turut menanamkan rasa nasionalisme dalam jiwa masyarakat Indonesia serta berperan aktif untuk mencerdaskan bangsa. Melalui partisipasi pesantren dalam kehidupan sosial yang berkembang secara dinamis, pesantren juga mengembangkan aspek utamanya, yaitu pendidikan dan dakwah; juga mengembangkan hampir semua aspek kehidupan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan budaya. Berikut adalah beberapa contoh aspek kehidupan sosial yang berkembang di pondok pesantren:

  • Pendidikan agama atau kajian kitab kuning
  • Pendidikan agama melalui pengajian kitab yang diselenggarakan oleh pondok pesantren adalah komponen kegiatan utama atau pokok dari pondok pesantren. Dari segi penyelenggaraannya seperti tersebut di atas, diserahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan kiayi atau pengasuh pondok pesantren, maksud kegiatan pengajian kitab ini terutama adalah untuk mendalami ajaran agama Islam dari sumber aslinya (kitab-kitab kuning yang dikarang oleh ulama pada abad pertengahan), sehingga terpelihara kelestarian pendidikan keagamaan untuk melahirkan calon ulama sebagaimana misi pondok pesantren.
  • Pendidikan dakwah
  • Pendidikan dakwah, seperti halnya pendidikan agama (pengajian), merupakan salah satu pokok penyelenggaraan pondok pesantren. Bahkan, seperti telah di ungkapakan di atas, pondok pesantren dapat berfungsi sebagai lembaga keagamaan yang menyebarkan ajaran agama Islam.
  • Pendidikan formal
  • Pendidikan formal diselenggarakan dalam bentuk madrasah atau sekolah umum, serta sekolah kejuruan lainnya. Dengan mengembangkan dan membina pendidikan formal di pondok pesantren, diharapkan lulusan pondok pesantren, disamping pengetahuan agama dan keterampilan praktis yang mumpuni, juga memiliki pengetahuan akademis yang bermanfaat bagi kehidupannya dikemudian hari.
  • Pendidikan seni
  • Pendidikan seni dimaksudkan untuk lebih meningkatkan apresiasi para santri terhadap bermacam-macam bentuk kesenian, terlebih kesenian yang berbentuk Islami.
  • Pendidikan kepramukaan
  • Pendidikan kepramukaan merupakan suatu sistem pendidikan di luar pendidikan rumah tangga, masyarakat dan sekolah yang sangat baik. Kreativitas, disiplin dan dinamika santri dapat meningkat dengan pendidikan kepanduan ini.
  • Pendidikan olahraga dan kesehatan
  • Pendidikan olah raga dan kesehatan ini besar sekali manfaatnya untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan jasmani.
  • Pendidikan keterampilan
  • Pendidikan keterampilan dan kejuruan dikembangkan di pondok untuk kepentingan dan kebutuhan para santri sebagai modal untuk menjadi manusia yang bersemangat wirasuasta (enterpreneurship) dan sekaligus menunjang pembangunan masyarakat di lingkungan pondok pesantren, jenis pendidikan keterampilan antara lain: elektronika, menjahit, anyaman perbengkelan dan lain-lain.
  • Pendidikan pengembangan masyarakat
  • Pengembangan masyarakat di lingkungan pondok pesantren diselenggarakan mengingat potensi dan pengaruh pondok pesantren yang luas dan berada dalam masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pondok pesantren sangat baik dalam pengembangan dan pembangunan masyarakat sekitar pesantren.
  • Sistem pengajaran didalam pondok pesantren

Sebagai lembaga pendidikan dengan ciri khas tersendiri Pesantren memiliki tradisi keilmuan yang terpisah dari tradisi lembaga ilmiah lainnya. Meskipun ini mungkin bukan masalahnya sebelumnya diakui, tetapi ada perbedaan sering mendasar bagi manifestasi ilmiah pesantren dan manifestasi ilmiah di lembaga pendidikan lainnya. Pesantren pada hakekatnya adalah lembaga Pendidikan agama Islam Mereka adalah institusi yang mengembangkan nilai-nilai moral komunikasi dua arah spiritual, informasi, budaya Orang-orang Dalam kata Asyumardi Azra ada pesantren memainkan tiga peran: Menularkan ilmu keislaman (Menyalurkan ilmu keislaman), membudayakan tradisi keislaman (pelestarian tradisi Islam) dan perkembangbiakan peneliti (pembinaan calon peneliti). Karena protagonisnya adalah institusi pendidikan Agama, karena memiliki tradisi keilmuannya sendiri.

Dalam pendidikan, pesantren memiliki dua sistem pengajaran, yaitu sistem Sorogan, sering disebut sistem individu, dan system Bandonga atau Wetonan, sering disebut dengan kolektif yaitu : Dengan sistem Sorogan, setiap siswa memiliki kesempatan untuk belajar langsung dari Kyai atau Pendeta Pembantu. Sistem ini biasanya untuk mahasiswa yang dapat dikontrol dengan perkuliahan Membaca Alquran dan realitas adalah bagian yang paling sulit karena sistem ini membutuhkan kesabaran, ketekunan, ketaatan dan disiplin kepribadian siswa. Siswa seharusnya sudah memahami tingkatan Sorogan ini sebelum Anda dapat berpartisipasi dalam pelatihan lebih lanjut di desa-desa.

Metode pengajaran utama dari sistem pengajaran di pesantren adalah system Bandonga atau Wetona. Dalam sistem ini para murid Dengarkan bacaan guru, terjemahan dan terjemahan Menjelaskan buku-buku Islam dalam bahasa Arab. kelompok kelas menjauh Sistem bandong itu disebut Halaqah, yang artinya kumpulan santri yang belajar di bawah bimbingan seorang guru Sistem sorogan juga digunakan di pesantren, tetapi kebanyakan hanya untuk santri baru yang membutuhkan bantuan individu. Metode Wetonan dan Sorogan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari proses Wetonan adalah menghemat waktu, tenaga dan biaya berkat pengiriman bersama. Kelemahannya adalah pembelajaran berlangsung satu arah, sehingga siswa tidak dapat bertanya tentang pelajaran yang sedang berlangsung, siswa tidak dapat menyalurkan ilmunya. Kemampuan, cita-cita dan kecerdasan siswa tidak langsung diketahui karena tidak diketahui adalah sistem klasifikasi.

Keunggulan metode Sorogan adalah adanya hubungan yang lebih erat diantara keduanya Santri dengan Kyai/Ustadz. Jika terjadi kesalahan atau kesulitan langsung kyai bisa diminta, proses belajar mengajar bisa berlangsung Kedua cara karena waktu dan kesempatan. Kerugian dari metode ini adalah kurang efisien, memakan waktu, tenaga dan biaya intensif dan tidak semua Siswa diberi kesempatan yang sama seperti biasanya disediakan Mendapat santri dan santri yang cerdas dari keluarga kyai pengenalan datang langsung dari para kyasi sedangkan yang lain belajar dari para santri yang lebih tua.

  • Peran pondok pesantren dalam pengembangan masyarakat
  • Perkembangan masyarakat saat ini menuntut perkembangan peserta didik yang diwujudkan secara seimbang antara nilai dan sikap, pengetahuan, kecerdasan dan keterampilan, kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat luas dan kesadaran akan lingkungan alam. Asas pendidikan seperti itu diharapkan menjadi upaya budaya untuk melatih warga negara melakukan pekerjaan yang bermanfaat bagi kehidupannya dan masyarakat, serta beradaptasi secara konstruktif terhadap perubahan lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan pengembangan dan kepemimpinan masyarakat, kami bertujuan untuk mengerahkan semua sumber dan peluang yang tersedia sehingga pendidikan secara keseluruhan dapat memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat dan umat. 

Saat ini masyarakat dan bangsa menghadapi berbagai masalah dan persoalan yang mendesak, yang paling menonjol diantaranya adalah tekanan penduduk, krisis ekonomi, pengangguran, trend urbanisasi dan lain-lain. Kita semakin sering mendengar tentang krisis nilai, ancaman terhadap identitas nasional, dan kerusakan moral. Dalam rangka mengerahkan seluruh sumber daya yang ada di bidang pendidikan untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut, penekanan diberikan pada perluasan pesantren. Masyarakat dan pemerintah mengharapkan pondok pesantren memiliki potensi pendidikan yang besar. Otentisitas pesantren yang cenderung menolak sentralisasi, kemandirian bahkan desentralisasi dan kedudukannya dalam masyarakat diharapkan dapat efektif dalam memberdayakan dan mentransformasikan sebagi berikut:

  • Peran instrument dan Motivator

Kehadiran pesantren tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan tetapi juga sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat merupakan indikator yang sangat signifikan. Meskipun pesantren merupakan sarana untuk mengembangkan potensi dan pemberdayaan umat, seperti dalam pendidikan Islam atau dakwah, tentunya sarana untuk mengembangkan umat membutuhkan sarana untuk mencapai tujuan. Pesantren yang berkembang seperti itu berarti pesantren ini berfungsi sebagai alat atau instrumen untuk mengembangkan dan memperkuat potensi umat.

  • Peran Mobilitasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun