Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama featured

Benarkah Hand Sanitizer Jauh Lebih Baik dari Sabun?

24 November 2016   16:53 Diperbarui: 4 Maret 2020   10:36 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mencuci tangan. (sumber: shutterstock)

Cara mana yang lebih Anda sukai untuk membersihkan tangan? Cara konvensional menggunakan air dan sabun atau cara yang lebih modern menggunakan Hand Sanitizer? Semua pasti memiliki jawaban masing-masing.

Awalnya, hand sanitizer lebih umum digunakan di rumah sakit untuk meminimalisir penyebaran kuman. Akan tetapi, yang saya lihat sekarang ini, orang-orang tampaknya lebih suka menggunakan hand sanitizer di manapun, terutama sebelum mereka hendak makan. 

Di foodcourt mal-mal, di restoran, sekolah, kantor, bahkan di rumah pun masih banyak yang menggunakan hand sanitizer. Padahal di tempat-tempat seperti itu pasti tersedia air dan sabun, kan.

Berbagai macam produk hand sanitizer ditawarkan kepada konsumen, lengkap dengan klaim-klaim yang menyatakan produk tersebut ampuh membunuh kuman hanya dalam waktu beberapa detik, ditambah kepraktisan penggunaan / penyimpanan membuat orang tergiur untuk lebih mengandalkan hand sanitizer dimanapun dan kapanpun.

Ilustrasi: Hand Sanitizer dengan sabun (sumber: daily-health.herbal-treatment-advisory.com)
Ilustrasi: Hand Sanitizer dengan sabun (sumber: daily-health.herbal-treatment-advisory.com)
Lalu sebenarnya seberapa efektif dan amankah penggunaan hand sanitizer itu? Baru-baru ini, US FDA (Food and Drug Administration) meminta perusahaan-perusahaan yang memproduksi Hand Sanitizer untuk menyediakan data klinis yang lebih lengkap dan memadai terkait efikasi dan keamanan hand sanitizer. 

Selama ini, data pendukung produk hand sanitizer hanyalah sebatas efektifitasnya dalam menghambat pertumbuhan /membunuh kuman, namun tidak ada data ilmiah yang cukup terkait keamanannya. (Medscape) 

Bahan aktif utama hand sanitizer umumnya mengandung alkohol seperti Isopropyl Alcohol, Ethanol dan Benzalkonium Chloride. Zat-zat ini baru dapat membunuh kuman pada konsentrasi paling tidak 60 – 95%. 

Meskipun sifat dari zat-zat yang mengandung alkohol adalah mudah menguap, namun pada konsentrasi tersebut, tentunya ada resiko yang bisa menyebabkan iritasi kulit dan berbahaya jika terkena mata.

Beberapa jenis produk bahkan ditambahkan bahan pewangi seperti wangi buah-buahan atau aroma bunga, sehingga biasanya anak-anak akan lebih tertarik dan menyukainya. 

Dan ini akan menjadi berbahaya ketika sering dihirup oleh anak-anak. Selain itu, hand sanitizer dapat bekerja dengan baik ketika dibiarkan mengering dengan sendirinya. Dan itu berarti alkohol juga dapat terserap ke dalam tubuh melalui kulit. Jika paparan tersebut terjadi terus menerus, tentunya akan membahayakan organ-organ penting seperti jantung, hati dan ginjal.

Selain itu, perlu dipahami juga bahwa hand sanitizer seharusnya berfungsi sebagai antiseptik yakni menghambat pertumbuhan kuman/mikroorganisme. Antiseptik digunakan pada permukaan jaringan hidup. 

Sementara itu, yang berfungsi membunuh kuman/mikroorganisme adalah desinfektan, dan biasanya digunakan pada benda-benda mati. Jadi, jika ada produk hand sanitizer yang diklaim dapat membunuh kuman dalam sekejap, itu kurang pas. Mengapa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun